Wisuda Akpol, Kapolri Puji Lulusan Terbaik Asal Solok Selatan, Muhammad Idris
SEMARANG – Akademi Kepolisian Semarang gelar wisuda dan Tupdik Taruna Akademi Kepolisian Tk IV angkatan 50 Batalyon Wicaksana Adhi Manggala tahun 2019 pada Jumat (5/6). Acara yang digelar di Gedung Cendikia komplek Akpol ini meluluskan 306 taruna dan taruni.
“Saya harap penambahan 300-an perwira remaja akan memperkuat organisasi dalam melayani masyarakat dan menjaga keamanan,” ucap Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Dari 306 taruna yang diwisuda, 19 di antaranya lulusan berprestasi. Sementara peraih Adhi Makayasa alias lulusan terbaik adalah Muhammad Idris. Taruna asal Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat itu juga mendapat penghargaan Ati Tanggaoen Emas. Para lulusan taruna tersebut akan melaksanakan Praspa atau Prsetya Perwira di Istana Negara pada 16 Juli mendatang.
Idris memperoleh IPK 3,54 dan mendapatkan dua penghargaan sekaligus yaitu Adi Makayasa sebagai lulusan terbaik dan juga penghargaan Ati Tanggaoen.
Warga Solok Selatan, Sumatera Barat itu juga terharu karena ayahnya, Dasrial hadir di antara tamu undangan. Padahal setahu dia ayahnya tidak bisa hadir karena harus ke sawah dan tidak ada biaya untuk berangkat ke Semarang.
“Terimakasih Bapak Kapolda Sumatera Barat, Bapak Waka Polda, dan Bapak Kapolres Solok Selatan. Terimakasih sudah membawa kakak dan ayah saya ke sini. Saya tahunya beliau tidak bisa datang karena ke sawah dan kendala biaya,” ujar Idris dengan nada haru usai wisuda, Jumat (5/7).
Putra kedua dari dua bersaudara pasangan Dasrial dan Almarhumah Elfamairi itu memang sejak kecil bercita-cita ingin menjadi polisi. Ia berusaha belajar agar bisa masuk Akpol dan yakin akan bisa mencapai mimpinya meski dia dari keluarga kurang mampu.
“Saya bersyukur anugerah yang diberikan. Untuk adik-adik yang akan daftar polisi ingatlah, bayar membayar tidak ada. Kalau ada bayar membayar, suruh bayar dengan apa?” tandas pemuda kelahiran 8 Juli 1996 itu.
Dalam kesempatan yang sama, Dasrial menyampaikan rasa bangga dan haru atas prestasi putranya. Dasrial bercerita bercerita bahwa Idris sejak kecil pandai dan selalu juara kelas. Sedangkan dia mengaku selalu mengajarkan kedisiplinan dan kemandirian pada anak-anaknya.
“Di sekolah dia dapat juara satu terus. Harapannya ya semoga dia jadi anak yang sukses,” kata Dasrial.
Dalam upacara wisuda, Idris mendapat perhatian dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dalam akhir pidatonya, Tito memberikan selamat dan mengaku salut kepada Idris.
“Saya salut karena dari keluarga petani dan (ibu) sudah almarhum, ya. Saya juga bukan dari keluarga berada,” kata Tito.
Kapolri kemudian menceritakan kisah hidupnya yang berusaha menuntut ilmu hingga memperoleh gelar Phd. Ia meminta para Taruna Akpol agar tidak berhenti untuk menuntut ilmu.
“Adik-adik jangan berhenti sampai sarjana terapan saja, gali ilmu selagi mampu,” tegasnya. (*/rijal islamy)
Post a Comment