MY-JEK, Aplikasi Layanan Kendaraan Online Hadir di Solok, Sumbar
Aplikasi Layanan Kendaraan Online "MY-JEK" Hadir di Solok
* Ide Kreatif Seorang Guru SD
SOLOK - Layanan kendaraan menggunakan jasa aplikasi hadir di Solok Raya (Kota Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan), Sumatera Barat. Bukan Gojek, Grab, Uber atau lainnya yang merambah ke daerah di bagian Timur Sumbar tersebut. Aplikasi yang diberi nama MY-JEK tersebut, hadir dari ide kreatif seorang guru SD di Kabupaten Solok, yang juga memiliki usaha sampingan rental mobil. Seperti apa aplikasi ini?
Laporan RIJAL ISLAMY, Solok
Aplikasi MY-JEK langsung populer di jagat maya di Kota Solok dan Kabupaten Solok, meski baru meluncur pada 24 Juli 2019. Ketiadaan aplikasi layanan kendaraan berbasis online di Solok Raya, serupa Gojek, Grab ataupun Uber, membuat masyarakat, khususnya pengguna media sosial penasaran. Hingga Sabtu pagi (3/8/2019), jumlah user (pengguna yang mendownload aplikasi di google playstore) sudah mencapai 610 orang. Sementara, driver (pengendara) aktif sudah sebanyak 35 orang. Terdiri dari 19 driver mobil dan 16 driver sepeda motor.
MY-JEK kini melayani beragam jasa layanan kendaraan berbasis online. Yakni MY-RIDE untuk layanan antar jemput dengan sepeda motor. MY-CAR untuk layanan antar jemput dengan mobil. MY-RENT untuk jasa rental mobil. MY-FOOD untuk jasa belanja dan pengantaran makanan. MY-SENT untuk jasa pengantaran barang dan dokumen. MY-SHOP untuk jasa belanja ke pasar atau ke kedai-kedai barang harian.
Meski baru berusia beberapa hari, MY-JEK saat ini sudah mulai menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, yakni para cafe dan restoran di Kota Solok dan Kabupaten Solok. Seperti misalnya Es Durian Pulau Pandan, Este Corner Food & Drink, Kedai Zizi, Kedai Mamad, Kedai Bakso Anti Micin, Kedai Pot Bagonjong, serta sejumlah usaha kuliner lainnya.
Untuk mendapatkan layanan ini, masyarakat bisa mendaftar dan mengunggah (download) aplikasi ini di google playstore. Dengan alamat:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.mymyjeksolok.myjeksolok
Atau cukup cari google playstore dengan mengetikkan MY-JEK.
Berawal dari Usaha Rental
Namun, siapa sangka, ide kreatif ini ternyata lahir dari seorang guru SD di Kabupaten Solok. Vanny Lexsmana namanya, seorang guru di SDN 05, Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Pria bertubuh gempal yang menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) MY-JEK tersebut, menyatakan ide itu muncul karena dirinya di samping sebagai ASN, juga memiliki usaha sampingan berupa rental mobil, yang membantu bisnis orang tuanya.
Kebetulan, salah seorang senior satu rumah kost "Garuda Putih", Jalan Gurami, Air Tawar Kota Padang, semasa kuliah di PGSD UNP, Amerizasni Saputra, adalah mahasiswa Diploma 3 (D3) Teknik Elektronika UNP. Rizas menawarkan Vanny sebuah aplikasi layanan kendaraan online. Tawaran ini, langsung ditangkap Vanny sebagai peluang. Namun, masalah klasik, yakni uang untuk biaya membuat aplikasi tersebut tidak dimiliki Vanny saat itu. Tapi, kuatnya persaudaraan Garpu (Garuda Putih), membuat Rizas hanya meminta uang seberapa sanggupnya Vanny. Itupun bisa dibayar Vanny jika sudah punya uang.
"Awalnya membantu usaha rental mobil orang tua. Beberapa waktu lalu, Bang Rizas menawarkan aplikasi ini, namun saya tidak tertarik. Kemudian, setelah difikir-fikir dan dicoba, ternyata memudahkan. Dalam perjalanannya beberapa hari ini, ternyata perkembangannya di luar dugaan. Sudah lebih 600 user dan driver sudah 35 orang," ujarnya.
Bonus dan Ragam Kemudahan
Untuk menjadi pengguna layanan, masyarakat cukup mendownload aplikasi MY-JEK di google playstore. Lalu mendaftar dan membaca seluruh peraturan dan cara menggunakan layanan. Sementara, bagi calon driver bisa mendaftar di aplikasi dan menyiapkan persyaratan. Di antaranya foto KTP, foto SIM yang masih berlaku, foto SKCK, dan foto STNK. Bagi driver, baik mobil maupun sepeda motor, berbagai ragam kemudahan akan diberikan. Seperti bonus, pertemuan dan pembinaan berkala, serta pemahaman bisnis MY-JEK.
"MY-JEK, yang diawali dengan kata 'MY' lalu diikuti tanda baca strip '-', mengandung makna bahwa ini adalah milik bersama. Prinsipnya, kita bisa maju dengan bersama dan saling memiliki. Jika usaha ini maju, semuanya juga harus maju. Jadi konsep saling memiliki dan kekeluargaan adalah pondasi kita," ujarnya.
Rangkul Semua Pihak
Ke depan, Vanny berencana merangkul seluruh pihak untuk usaha ini. Tidak hanya mitra usaha, tapi juga para tukang ojek, pemilik usaha rental mobil, dan kerja sama dengan pemerintah daerah di Kota Solok, Kabupaten Solok, dan daerah lainnya di Sumbar. Vanny menyatakan dirinya berkeinginan menggandeng para tukang ojek lokal, tanpa meninggalkan rutinitas menunggu penumpang di pangkalan ojeknya. Jadi semacam tambahan penghasilan saat order di pangkalan sedang sepi. Hal ini menurut Vanny juga ditujukan agar tidak ada gesekan atau permasalahan dengan tukang ojek pangkalan yang sering terdengar selama ini.
"Untuk saudara-saudara kita di ojek pangkalan, kita tegaskan bahwa kita tidak akan mengganggu usaha mereka. Jadi, ini hanya tambahan saat sepi order. Sebab, aplikasi ini bisa dihidupkan dan dimatikan di handphone kapan saja. Saat melayani ojek pangkalan atau langganan, aplikasi ini bisa dimatikan. Sebaliknya, jika sedang tidak ada order sewa, aplikasi ini bisa dihidupkan di handphone untuk mencari sewa," ujar pria kelahiran 16 September 1985 ini.
Vanny juga menyatakan dirinya bersama MY-JEK juga ingin membuat kerja sama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terutama saat ini dengan Pemkab Solok dan Pemko Solok. Sehingga, UMKM yang berbasis usaha kuliner dan produk kreatif bisa terbantu.
"Kita ingin mendorong UMKM, terutama usaha kuliner dan produk ekonomi kreatif untuk bisa go online. Sehingga MY-JEK bisa maju bersama UMKM dan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Vanny juga berharap ke depannya, sebagai usaha dan ide kreatif putra asli Solok, pihaknya ingin mendapatkan pembinaan dan kerja sama dengan pemerintah daerah pihak lainnya. Sehingga, usaha ini bisa lebih maju dan memiliki legalitas yang dibutuhkan sebuah usaha. Saat ini, Vanny mengaku pihaknya baru mengantongi legalitas atau surat izin usaha dari Walinagari Sumani. Saat ini, perizinan sedang diurus ke tingkat kecamatan dan Pemkab Solok.
"Saat ini, legalitas usaha baru dari Walinagari. Saat ini, Manajer MY-JEK, sedang mengurus segala surat-menyurat, legalitas dan perizinan ke Pemkab Solok," ujarnya. (***)
Post a Comment