Hanura Kota Solok Gelar Konvensi Cawako-Cawawako
SOLOK - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Solok menggelar konvensi calon Walikota dan Wakil Walikota Solok periode 2020-2024, di Sekretariat Hanura Kota Solok, Minggu (16/2/2020). Konvensi tersebut diikuti dua bakal calon walikota Solok dan empat bakal calon wakil walikota Solok. Dua Balon Walikota Solok tersebut adalah Reinier Dt Mangkuto Alam dan Ismael Koto. Sementara, empat Balon Cawawako yang mengikuti konvensi adalah Andri Maran, Edi Candra, Sani Mariko dan Rusnaldi. Keenam calon tersebut diuji oleh tiga panelis, yakni Tamyus, Ilyasmadi dan Hendra Dt Bandaro.Ketua DPC Partai Hanura Kota Solok, Rusnaldi menyatakan hasil dari konvensi ini akan diserahkan langsung ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, untuk ditetapkan sebagai calon yang akan diusung di kontestasi Pilkada Kota Solok 23 September 2020 mendatang. Menurut Rusnaldi, sesuai dengan peraturan organisasi (PO) DPP Hanura Nomor PO/07/DPP-HANURA/XI/ tahun 2019, tentang pedoman pendaftaran, penjaringan dan penetapan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Partai Hanura.
"Pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota Solok dilakukan dengan sistem konvensi sesuai dengan PO DPP. Dalam konvensi tersebut, seluruh Balon Wako dan balon Wawako menjalani penjaringan dengan menyampaikan visi dan misi, serta komitmen mereka terhadap Kota Solok," ujarnya.
Rusnaldi menegaskan siapapun yang direkomendasi DPP Hanura, seluruh mesin partai, yakni pengurus dan kader harus siap menjadi pendukung. Saat ini, Rusnaldi menyatakan mesin Partai Hanura memiliki kekuatan besar. Terbukti, saat ini ada 807 Anggota DPRD Kota, Kabupaten dan DPRD Provinsi di seluruh Indonesia.
"Ketua Umum DPP Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), telah menegaskan komitmen 'From Zero to Hero', usai tidak masuk dalam parliamentary threshold (PT) 4 persen di DPR RI. Artinya, ada komitmen kuat untuk membangkitkan kembali Hanura di seluruh Indonesia. Salah satunya dalam Pilkada serentak 2020 mendatang," ujarnya.
Usai pelaksanaan konvensi, DPP Hanura akan menggelar survei untuk mengukur elektabilitas dan popularitas seluruh bakal calon. Menurutnya, berkas seluruh calon diserahkan ke DPP dengan koordinasi dengan DPD Partai Hanura Sumbar.
"Kita tegaskan, Partai Hanura akan menjadi partai pengusung, tidak sekadar partai pendukung di eskalasi Pilkada 2020 mendatang," ujarnya.
Wakil Walikota Solok, Reinier Dt Mangkuto Alam, yang tampil pertama memfokuskan komitmennya pada pengembangan daerah. Menurutnya, kelebihan letak geografis Kota Solok menjadi harapan besar bagi pengembangan daerah dan masyarakat. Satu-satunya bakal calon incumbent (petahana) tersebut menegaskan dibutuhkan komitmen tinggi dan rule (aturan) yang kuat.
"Dari kenyataan yang ada, Kota Solok tidak punya sumber daya alam yang mampu menopang perekonomian secara maksimal. Namun, kita memiliki kelebihan dari sisi geografis, SDM yang tinggi dan pengembangan sektor pariwisata semakin menggeliat," ujarnya.
Reinier juga menegaskan, komitmen moral sangat penting untuk karakter pembangunan dan daerah. Terhadap kondisi saat ini, pemerintah Kota Solok tidak pernah tinggal diam. Sebagai pemangku kepentingan, selalu melakukan evaluasi dan mencarikan solusi. Namun, hal itu dilakukan dengan cara yang elegan dan bermartaba. Bukan dengan cara-cara yang kasar atau dengan pemaksaan.
"Saya tidak punya kepentingan pribadi. Tapi panggilan berbakti. Saya ingin membuktikan, jika kekuasaan dipegang oleh orang yang tepat, maka akan mampu melakukan akselerasi terhadap kondisi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Andri Maran yang tampil di sesi kedua, mentikberatkan pada pengembangan perekonomian, peningkatan SDM, dan pembukaan lapangan kerja. Menurut pengusaha muda Kota Solok tersebut, perekonomian Kota Solok harus diprogramkan dari sektor hulu ke hilir. Sehingga, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Solok mampu tumbuh dengan pesat. Setelah itu, harus ada BUMD yang mendukung daya kreatif, inovatif kaum milenial dalam akselerasi ekonomi Kota Solok.
"Kota Solok harus memiliki daya tarik. Sehingga, banyak hal yang membuat orang mengunjungi Kota Solok. Ekonomi kreatif harus dibina dengan melibatkan seluruh sektor. Pasar, harus mudah dikunjungi. Makan gampang, nyaman, harga yang bersaing, sentra oleh-oleh, kesenian anak muda, budaya, adat," ujarnya.
Andri Maran juga menegaskan akan melibatkan seluruh elemen dalam percepatan perekonomian masyarakatm termasuk kaum adat, agar tidak menjadi elemen dalam seremonial pemerintahan. Menurutnya, apapun kebijakan harus melibatkan niniak mamak, sesuai dengan tupoksinya. Andri Maran juga menegaskan dirinya akan selalu menempatkan dirinya sebagai pendukung walikota.
"Tidak ada visi walikota dan visi wakil walikota, yang ada visi pasangan. Tugas sudah jelas. Saya akan membantu tugas walikota. Saya akan menempatkan diri sebagai wakil bersama. Berdiri dengan tugas dan konsen selalu," tegasnya.
Balon Cawako Ismael Koto dalam paparannya mengedepankan konsep dan visi misi dengan akronim CAKEP. Yakni cendikia, adil, kewirausahaan, entrepreneur, dan popular. Cendikia diartikan sebagai peningkatan sektor pendidikan. Adil dengan pembangunan yang dinikmati seluruh elemen masyarakat. Kemudian kewirausahaan dan entrepreneur dalam bidang pembinaan ekonomi. Popular dengan pembangunan simbol-simbol sebuah kota yang membuat kebanggaan bagi masyarakat Kota Solok.
"Kita ingin mewujudkan clean government (tata pemerintahan yang bersih). Kita ingin menggratiskan biaya sekolah. Kemudian mewujudkan pasar yang nyaman dan representatif. Lalu melaksanakan berbagai pelatihan kewirausahaan. Namun, tetap dengan mengedepankan ABS SBK," ungkapnya.
Bakal calon Wawako Sani Mariko, dalam paparannya menekankan komitmennya masyarakat sebagai subjek. Pemerataan pelaku usaha. Sesuaikan dengan potensi masing-masing.
"Masyarakat harus diposisikan sebagai subjek dalam pembangunan. Bukan lagi sebagai objek program pemerintahan. Dengan itu, perkembangan masyarakat di semua sektor akan terpacu," ujarnya. (PN-001)
Post a Comment