Dokter di Kota Solok Produksi dan Donasikan 2.500 Masker Sesuai Standar WHO ke Masyarakat
Wakil Walikota Solok, Reinier Dt Mangkuto Alam (kiri) menerima donasi 2.500 masker secara simbolis dari dr. Helwi Nofira, Sp.OG di Balaikota Solok, Selasa (14/4/2020). |
Wawako Solok, Reinier Dt Mangkuto Alam, dalam pembagian masker tersebut mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menggunakan masker, untuk mencegah penularan Covid-19 di Kota Solok. Reonier berharap, dengan adanya masker ini, masyarakat bisa lebih disiplin lagi dalam penggunaan alat perlindungan diri.
"Kita sangat mengapresiasi ketulusan Pak Helwi Nofira, menyumbangkan masker yang dibuat sendiri oleh UMKM di Kota Solok. Tentu, dengan latar belakang beliau sebagai seorang dokter, masker ini diyakini bisa memberikan perlindungan yang maksimal," ungkapnya.
Masker yang didonasikan Helwi Nofira, tidak dalam bentuk jadi seperti yang dijual di pasaran. Pria yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Solok tersebut, memproduksi masker sesuatu standar medis, yakni masker dua lapis yang di dalamnya bisa dimasukkan tisu. Sesuai dengan standar dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Helwi membeli bahan kain, kelengkapan masker, serta ongkos jahit. Masker ini kemudian diproduksi oleh sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Solok.
Helwi Nofira menyatakan, masker yang dirancangnya sendiri tersebut, memiliki dimensi 21 cm x 36 cm. Sisi lebar 36 cm ini, kemudian dilipat dua dan dibikin rempel. Bahan yang sudah dijahit tersebut, kemudian diulas dengan karet kepala 28 cm hingga 32 cm di masing-masing sisi.
"Awalnya, saya membeli masker untuk kepentingan medis di RS M Natsir dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Bunda di KTK, Kota Solok. Untuk para tim medis dan pegawai. Namun, seiring maraknya virus corona ini, masker kian sulit didapatkan. Bahkan, saya harus mengorder ke luar daerah. Tapi, lagi-lagi membutuhkan waktu lama. Akhirnya, saya bikin sendiri dengan jumlah terbatas. Yakni hanya untuk pegawai dan tim medis di RSIA Permata Bunda, serta kepada sejumlah masyarakat yang berobat atau berkonsultasi ke RSIA Permata Bunda," ungkapnya.
Proses produksi masker dr. Helwi Nofira, Sp.OG oleh UMKM di Kota Solok. |
Sejak bertugas sekira 15 tahun di Kota Solok, Helwi yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat, seringkali dimintai masker oleh warga Kota Solok. Akibatnya, stok masker untuk pegawai dan tim medis di RSIA Permata Bunda miliknya menjadi berkurang drastis.
"Awalnya, hanya beberapa orang masyarakat yang minta masker. Lama-kelamaan semakin banyak, karena stok masker di pasaran juga semakin langka. Lalu, saya putuskan untuk membuat masker dengan jumlah yang lebih banyak. Namun, semakin banyak juga masyarakat yang meminta. Akhirnya, saya hubungi Dinas Koperindag Kota Solok, untuk memproduksi 2.500 masker ini," ungkapnya.
Kepala Dinas Koperindag UKM Kota Solok, Bujang Putra (kanan) menerima donasi 2.500 masker secara simbolis dari dr. Helwi Nofira, Sp.OG beberapa waktu lalu. |
Dalam proses produksi 2.500 masker dua lapis ini, Helwi awalnya mengaku kesulitan menyalurkan masker tersebut ke masyarakat banyak. Hal ini terkait dengan tugas rutinnya di RSUD Poli Kandungan RSUD M Natsir Solok dan RSIA Permata Bunda miliknya. Beruntung, Helwi memiliki sejumlah teman di Pemko Solok seperti Milda Murniati dan Erbatsi Susmita, yang menghubungkannya ke Pemko Solok. Gayung pun bersambut. Kabar ini, kemudian sampai ke telinga Walikota Solok Zul Elfian dan Wawako Reinier.
"Kita sangat mengapresiasi Pak Helwi. Kita harapkan semakin banyak elemen masyarakat lain yang bisa mengikuti langlah-langkah seperti ini. Di tengah kesibukan beliau di RS M Natsir dan RSIA Permata Bunda, Pak Helwi tetap menunjukkan kepedulian ke masyarakat Kota Solok," ungkap Wakil Walikota Solok, Reinier.
dr. Helwi Nofira, Sp.OG (tengah), ikut membagikan masker di Pasaraya Solok, Selasa (14/4/2020). |
Helwi juga menyatakan, sesuai anjuran dari WHO, ada setidaknya empat cara pencegahan untuk meminimalisir tertular Covid-19. Yakni, sering mencuci tangan, selalu memakai masker, menjaga daya tahan tubuh, dan menerapkan social distancing (pembatasan sosial). Menurutnya, hal itu terbukti cukup efektif mencegah penularan, seperti halnya yang dibuktikan di sejumlah negara, salah satunya di Republik Ceska (Ceko).
"Penularan Covid-19, kini tidak hanya dari orang yang positif saja. Bahkan, bisa juga dari orang hanya bertindak sebagai carrier (pembawa). Karena itu, seharusnya semua orang memakai masker dan menerapkan langkah-langkah pencegahan lainnya. Karena walaupun tidak positif Covid-19, atau dikenal dengan orang tanpa gejala (OTG) tetap bisa menularkan ke orang lain," ungkap dokter asal Batusangkar yang sudah 15 tahun berdinas di Kota Solok ini. (rijal islamy)
Post a Comment