Anggotanya Dilecehkan Pejabat Dishub di Posko Covid-19, MPC PP Kabupaten Solok Tarik Seluruh Personel
Oknum pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Solok yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Solok kembali berulah. Aksi tidak simpatik yang dilakukannya, terhadap salah seorang anggota MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Solok yang piket di Posko perbatasan Lubuk Selasih. MPC PP Kabupaten Solok meradang dan menarik semua personelnya yang bertugas di seluruh Posko Covid-19 Kabupaten Solok.SOLOK - Insiden yang dianggap sebagai pelecehan verbal tersebut terjadi sekira pukul 07.00 WIB, Selasa (5/5/2020). Berawal saat anggota Pemuda Pancasila yang akan piket di Posko Lubuk Selasih datang untuk pergantian shift 1 yang sejatinya akan dilakukan pergantian pada jam 08.00 WIB.
Saat masih berada di atas sepeda motor, Anggota Pemuda Pancasila Kabupaten Solok, Eldy Afrizal, dibentak oleh Ratna Juwita, Kabid Keselamatan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Solok. Ratna menganggap, Eldy tidak disiplin dan patuh dengan perintah tugas. Merasa tidak senang dengan perlakuan tersebut, Afrizal sempat adu mulut. Afrizal berdalih, kehadirannya sejatinya belum masuk jam piket hari itu karena pergantian shift dilakukan jam 08.00 WIB.
"Bahkan ibu itu sempat melontarkan kata-kata kasar dan meminta kalau merasa tidak senang, bawa ketua MPC PP ke sini," beber Afrizal.
Meski sempat menegang, namun Afrizal tetap menjalankan tugas untuk piket di Posko perbatasan sesuai jadwal yang diterima. Kabar ini kemudian beredar cepat sehingga menyulut amarah anggota MPC PP Kabupaten Solok.
Ketua MPC PP kabupaten Solok Lamud Wijaya yang dihubungi terkait insiden tersebut mengaku baru menerima laporan kejadian tersebut Selasa siang (5/5/2020). Setelah dilakukan klarifikasi terkait kejadian di lapangan, Lamud mengaku anggotanya tidak ada melakukan kesalahan.
"Kami tidak terima anggota kami dibentak-bentak dengan bahasa kasar, karena kami bertugas di lapangan tidak pernah neko-neko. Kami rela turun siang dan malam membantu satgas karena loyalitas kami kepada negeri ini," ujar Ketua MPC PP Kabupaten Solok Lamud Wijaya.
Ketua MPC PP Kab. Solok Lamud Wijaya
Lamud menegaskan kehadiran kader PP dalam membantu tugas kemanusaian di Kabupaten Solok selama ini tak pernah menjadi beban bagi pihak manapun. Bahkan untuk penanganan Covid-19 ini. Bahkan, menurutnya, MPC PP Kabupaten Solok selain menyumbangkan fikiran dan tenaga, juga turut menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas yang berada di garda terdepan.
"Mohon maaf, atas insiden ini, terpaksa seluruh anggota MPC PP yang sebelumnya piket di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Solok kami tarik seluruhnya. Sampai adanya penyelesaian atas kejadian ini,"tegas Lamud.
Kemarahan yang sama juga dirasakan oleh Waka I MPC PP Kab. Solok Nilwan Aljufri yang saban hari aktif di Posko Covid-19 Kabupaten Solok. Nilwan menegaskan, Pemuda Pancasila tidak pernah membebani dalam menjalankan tugas dan amanah di lapangan. Bahkan sudah hampir sebulan berperan aktif di lapangan dan belum terima isentif Rp 1 rupiah pun hingga makan bawa sendiri.
"Kami tetap menjalankan tugas siang dan malam. bahkan kami tak ikut mogok sedikitpun demi amanah yang kami emban, ketika yang lain pada mogok dengan keadaan seperti itu," beber Nilwan.
Atas alasan itu, pihaknya tidak bisa menerima sedikitpun perlakuan pelecehan yang diterima oleh anggota PP yang lainnya.
"Kami tidak sedarah, tapi lebih dari saudara. Sekali layar terkembang, surut kami berpantang, sakit satu sakit semua. Kami minta kepada pimpinan Gugus Tugas untuk segera menyelesaikan persoalan ini," tegas Nilwan.
Terkait itu, Asisten Koordinasi Ekbang Kesra Setda Kab. Solok mewakili pimpinan Gugus Tugas Covid-19 Kab. Solok Medison, S.Sos, M.Si menyayangkan kejadian tersebut. Atas nama Pemerintah Daerah Kab Solok ia menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
"Saat ini kami sedang melakukan investigasi dan klarifikasi atas sikap Oknum RJ untuk ditindaklanjuti sesuai hasil Investigasi dilapangan," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Medison menyebutkan, saat ini masyarakat Kabupaten Solok sedang ditimpa musibah bencana dalam menghadapi pandemi Covid-19. Karena itu, seluruh elemen sedang bahu membahu dan bekerjasama dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk peduli, termasuk Pemuda Pancasila.
"Kita tidak ingin hal ini dirusak oleh oknum. Oleh karena itu sambil menyelesaikan masalah ini secara konkret, sekali lagi kami mohon maaf. Mari kita tetap bahu membahu saling bersinergi di lapangan. Masyarakat Kabupaten Solok sedang menunggu uluran tangan kita bersama," ucap Medison.
Sementara itu, dari informasi yang didapat, kelakuan kasar oknum RJ memang bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di Pos batas Biteh Kacang dan Pos Batas Sungai Lasi.
Bahkan RJ tak kenal siapa lawan dan dianggap berlagak seperti penguasa, meskipun yang piket pada Pos tersebut terdiri dari berbagai instansi termasuk TNI dan Polri. Atas kejadian sebelumnya tersebut, RJ sempat dirumahkan. Namun entah kenapa, belakangan kembali ditugaskan di Posko batas. (PN-008)
Post a Comment