Pedagang Pasaraya Solok Menolak Diambil Swab
Sekretaris Tim Gugus Tugas Penangan Covid-19 Kota Solok, Syaiful Rustam, menyayangkan penolakan dari pedagang Pasaraya Solok tersebut. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solok tersebut, pengambilan sampel swab pedagang ditujukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Solok. Apalagi, Pasien 02 Covid-19 Kota Solol merupakan pedagang kain di Pasaraya Solok.
"Sesuai dengan yang telah direncanakan Gugus Tugas bahwa hari ini dilakukan pengambilan swab kepada pedagang di Pasaraya Solok. Hal ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dari rencana ditargetkan untuk 200 orang, sampai pengambilan swab berakhir hanya tercapai 71 orang. Hal ini dikarenakan masih adanya penolakan para pedagang untuk diambil swabnya. Tentunya hal ini sangat disayangkan, dalam upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Solok," ungkapnya.
Syaiful Rustam juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berdoa, semoga di hari-hari ke depan tidak ada penambahan. Di samping itu, Syaiful berharap semua elemen untuk menjalani adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif aman Covid-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan setiap aktivitas sehari-hari.
"Kesadaran dan kedisplinan kita bersama menjadi kunci keberhasilan dalam memutus penyebaran virus ini," ujarnya.
Hingga Selasa (23/6/2020), ada penambahan 7 orang pelaku perjalanan daerah terjangkit (PPT) di Kota Solok. Dengan demikian total akumulasi PPT sampai hari ini adalah 1.889 orang, yang telah selesai pemantauan sebanyak 1.824 orang, dan yang sedang dalam Pemantauan sebanyak 65 orang.
"Hari ini tidak ada penambahan ODP, Total Akumulasi ODP di Kota Solok adalah 147 orang, yang telah selesai pemantauan sebanyak 142 orang, dan ODP yang masih dalam pemantauan sebanyak 5 orang. Jumlah akumulasi PDP sebanyak 7 Orang, dan dinyatakan Negatif Covid 19 setelah dilakukan test PCR Swab. Sampai hari ini total akumulasi kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Solok sebanyak 2 Orang. 1 orang telah sembuh dan 1 orang diisolasi di BPP Padang," lanjutnya.
Sebelumnya, kasus terbaru pasien positif virus corona (Covid-19) Kota Solok mengejutkan semua pihak di Kota Beras Serambi Madinah. Setelah kembali menjadi "zona hijau" Covid-19, menyusul sembuhnya pasien pertama (01) awal Juni 2020 lalu, Kota Solok kembali mencatatkan pasien baru positif Covid-19, Sabtu (20/6/2020). Pasien berinisial SP (21), asal Kelurahan Sinapa Piliang, Kecamatan Lubuk Sikarah tersebut merupakan karyawan di salah satu toko pakaian di Pasaraya Solok. Dari tracking, SP tidak memiliki catatan atau riwayat melakukan perjalanan dari luar daerah atau dari kunjungan ke daerah terjangkit.
"Hasil penelusuran tim gugus tugas penanganan COVID-19, pasien positif berinisial SP (21) tidak ada melakukan perjalanan ke luar daerah ," ungkap Kabag Protokol dan komunikasi pimpinan (Prokomp) kota Solok , Sabtu (20/6/2020).
Dari hasil tracing sementara yang dilakukan oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Solok, diperoleh 15 orang kontak erat dengan pasien 02 akan diambil swabnya. Yakni terdiri dari 2 orang rekan kerja, 1 orang bos yang bersangkutan, ibu dan adiknya, 4 orang tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Tanah Garam, 2 orang Nakes Klinik Annisa, 2 orang Nakes RST 2, dan teman yang bersangkutan sebanyak 2 orang.
Di samping itu, dari hasil tracing diperoleh asumsi awal sementara terkait penularannya. Yakni bos yang bersangkutan sering berbelanja di Bukittinggi. Kemudian, konsumen toko, sebagian besar berasal dari Dharmasraya, Sijunjung dan Sawahlunto.
Lalu, ibu yang bersangkutan bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) di rumah seorang Notaris Koto Baru yang sering bolak balik Solok-Padang.
Tim gugus tugas juga sudah menutup lokasi tempat pasien bekerja untuk sementara waktu, termasuk puskesmas Tanah Garam tempat pasien berobat, penutupan dilakukan sampai keluarnya hasil tes swab di laboratorium diagnostik dam riset terpadu penyakit infeksi Fakultas Kedokteran Unand.
"Tim BPBD juga dikerahkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di rumah pasien 02 dan lingkungan sekitarnya serta tempat kerja serta Puskesmas tanah garam," tutupnya. (PN-001)
Post a Comment