Prabowo: Pilgub Urusan DPD, Pilwako dan Pilbup Urusan DPC
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut urusan Pemilihan Kepala Daerah 2020 digodok dari daerah. Menurut Prabowo, berdemokrasi dengan cara itu supaya siapa saja yang lolos seleksi atau mendapatkan dukungan oleh Partai Gerindra bisa menjadi lebih terbuka."Untuk rekomendasi baik paslon yang diusung dan yang didukung, kembali kepada panitia pengurus partai di tingkat daerah masing-masing. Kalau di kabupaten dan kota, yang berperan adalah ketua dewan pimpinan cabang (DPC), di provinsi berperan ketua dewan pimpinan daerah (DPD). Mereka yang menggodok. Siapa yang dapat dukungan, siapa yang lolos diseleksi situ. Jadi, saya buka," kata Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin malam (20/7/2020).
Pada acara yang turut dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad itu, Prabowo juga menegaskan sikap Partai Gerindra di Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang adalah terbuka untuk berkoalisi dengan partai apapun. Dari perkembangan terkini, Partai Gerindra paling banyak berkoalisi dengan Partai PDI Perjuangan.
"Sikap partai pada Pilkada serentak 2020 membuka koalisi selebar-lebarnya dengan semua partai. Tetapi dalam perkembangan saat ini, Partai Gerindra paling banyak berkoalisi dengan PDI Perjuangan," jelas Prabowo.
Sebelumnya,Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Solok, Ismael Koto, SH, mempertanyakan komentar Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar, Andre Rosiade, tentang kemungkinan Partai Gerindra yang akan mengusung Wakil Walikota Solok, Reinier, ST, MM, Dt Mangkuto Alam di Pilkada Kota Solok 9 Desember 2020. Ismael Koto menyebut Andre Rosiade bermanuver dan telah berbuat zalim terhadap dirinya, jika kabar itu ternyata benar. Sebab, Ismael Koto menyatakan dirinya bersama Edi Candra telah jauh-jauh hari menyatakan dirinya maju di kontestasi Pilkada Kota Solok 2020. Lalu, tiba-tiba di saat proses Pilkada berlangsung, beredar kabar bahwa Partai Gerindra akan mengusung calon dari eksternal partai.
"Isu itu telah lama saya dengar. Bahkan isu tersebut sudah berulang-ulang disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, saya heran mengapa Ketua DPD Gerindra Sumbar yang juga Anggota DPR RI, Andre Rosiade bisa berkomentar seperti ini. Sebagai pimpinan partai dan kader Gerindra di Kota Solok, tentu saya mempertanyakan sejauhmana tertib administrasi di Partai Gerindra," ungkapnya.
Ismael Koto menegaskan, satu hal yang perlu menjadi catatan adalah, hanya dirinya dan bakal calon wakil Walikota Solok, Edi Candra, yang mendaftar di DPC Partai Gerindra Kota Solok. Kemudian, yang ikut konvensi juga hanya dirinya dan Edi Candra. Hasil pendaftaran dan hasil konvensi telah dilaporkan ke DPD Gerindra Sumbar dan DPP Gerindra.
"Usai konvensi, saya sudah ditanyakan tentang kesanggupan saya menyetor bantuan ke partai. Saya menyanggupi nominal senilai Rp 400 juta tersebut. Tapi tiba-tiba ada isu, bahkan foto nominal cek sebesar Rp 700 juta untuk mengambil alih dua kursi DPRD untuk pencalonan Pilkada Kota Solok. Jika memang hal ini ditenderkan atau dilelang, saya minta sebagai pimpinan dan kader, lakukanlah lelang terbuka. Karena saya juga siap, dan tidak merasa kalah dari mereka," tegasnya.
Ismael Koto juga menegaskan, sebagai pamong senior sekaligus pengusaha yang terjun ke politik, dirinya siap dan memiliki kemampuan untuk bersaing dengan calon-calon lain di Pilkada Kota Solok. Ismael juga menyebut, dirinya selalu masuk di dua besar hasil survei dari lembaga-lembaga survei kredibel. Seperti Indobarometer, Poltracking, Liberty Institute dan lainnya.
"Saya heran saja, mengapa Ketua DPD Gerindra Sumbar yang juga Anggota DPR RI, Andre Rosiade bisa berkomentar seperti ini. Dulu saya diminta menyetor Rp 400 juta ke partai dan saya sanggupi. Maka lahirlah video Andre Rosiade yang menyatakan mendukung saya di Pilkada Kota Solok. Tapi, jika dukungan Partai Gerindra di Pilkada dilakukan seperti tender terbuka, saya juga memiliki kesiapan. Saya tidak merasa kalah," tegasnya.
Ismael Koto juga menyatakan, jika Partai Gerindra mengusung calon dari eksternal partai, tentu ada pesan moral bagi masyarakat tentang partai besutan Prabowo Subianto ini. Menurutnya, masyarakat perlu tahu, seperti apa Gerindra di Sumbar ini.
"Saya akan senantiasa patuh terhadap perintah dan keputusan partai. Tapi tentu dengan mekanisme, etika dan proses yang benar. Masyarakat akan menilai sendiri seperti apa Partai Gerindra di Sumbar, dan seperti apa etika dan moral pihak-pihak eksternal partai yang berusaha merebut ini dengan cara-cara yang tidak berprikemanusiaan," ungkapnya.
Terkait keputusannya jika memang tidak diusung Partai Gerindra di Kota Solok, Ismael Koto menegaskan dirinya akan tetap maju di kontestasi Pilkada Kota Solok 9 Desember 2020. Demikian juga dengan pasangan, Edi Candra.
"Saya tegaskan, saya bersama Pak Edi Candra, tetap akan maju di Pilkada Kota Solok 9 Desember 2020 ini. Meskipun tidak dengan dukungan Partai Gerindra. Meskipun saya dizalimi oleh partai dan orang-orang eksternal partai, masyarakat Kota Solok tentu akan semakin terang melihat bahwa komitmen saya membangun Kota Solok sangat tinggi. Sejauh ini, seluruh kader, pengurus, serta simpul-simpul relawan sudah bergerak dengan militan. Tentu, saya tidak ingin, dan tidak akan mau mengecewakan harapan mereka," tegasnya.
Sebelumnya, seperti dikutip dari berbagai media online, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumatera Barat, Andre Rosiade menyebutkan untuk Kota Solok, Gerindra kemungkinan besar akan mengusung Reinir (Wakil Walikota Solok saat ini – red) menjadi Bakal Calo Walikota dari Partai Gerindra.
"Pekan ini saya akan ke Padang dan membawa sejumlah SK untuk para calon Bupati dan Wali Kota ini. Saya akan bertemu langsung dan memastikan kesiapan mereka untuk bertarung membawa nama besar Partai Gerindra," ujar Andre Rosiade, Anggota DPR RI dari Dapil I Sumatera Barat.
Andre menyebutkan, di antara sejumlah SK yang akan dibawa nantinya, kemungkinan besar salah satunya untuk calon Walikota Solok.
"Sudah, tunggu saja, kita bawa pas ke Padang nanti," papar Andre.
Sementara itu, untuk Kabupaten Solok, Andre mengatakan kemungkinan besar akan memunculkan nama Nofi Candra (NC), eks anggota DPD RI sebagai calon Bupati.
"Untuk wakilnya kita akan majukan kader-kader Gerindra. Tapi tak menutup kemungkinan juga ada nama-nama lain," tutup Andre Rosiade. (PN-001)
Post a Comment