Paslon Wali Kota Solok Tertarik Ikuti Jejak Kepemimpinan Nasrul Abit
SOLOK - Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Solok Reinier-Andri Maran, salut kepada Nasrul Abit. Mereka kagum karena Wakil Gubernur Sumbar yang sedang cuti itu mampu membangun Pesisir Selatan (Pessel), terutama sektor pariwisata, selama menjadi bupati dua periode di kabupaten itu.Hal itu diungkapkan Reinier dalam safari politik di Rumah Gadang Reinier Datuak Mangkuto Alam, Minggu (18/10).
"Bapak Nasrul Abit berhasil membangun Pessel, mulai dari pariwisata hingga infrastruktur. Kami ingin mengikuti jejak beliau," kata Reinier.
Menurutnya, seandainya Nasrul Abit Indra Catri (NA-IC) menang pada Pilkada Sumbar, dan Reinier-Andri Maran juga menang pada Pilwako Solok, hal itu akan semakin baik bagi kepemimpinan di Solok.
"Di tingkat provinsi pemimpinnya diusung Gerindra. Kami di Solok juga didukung usung Gerindra. Tentu gayung bersambut. Karena itu, kepada masyarakat kami ajak untuk membulatkan tekad mendukung beliau," ujarnya dalam pertemuan dengan ninik mamak, alim ulama, dan bundo kanduang itu.
Andri Maran mengatakan bahwa pihaknya di Kota Solok lebih fokus mengembangkan sektor pertanian, terutama pengembangan verietas beras solok.
"Kalau niat baik kita ini dikabulkan Allah swt., Pak Nasrul, saya ingin kita sama-sama menduniakan beras solok. Ini potensi besar kita. Kita harus mengembangkan beras solok," tuturnya.
Sementara itu, Calon Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menjelaskan resep akur jadi wakil dan sukses memimpin Pessel selama dua periode.
"Sebelumnya, saya di Lampung. Lalu, tahun 2000 balik ke Pessel menjadi wakil bupati mendampingi Pak Darizal Basir. Kami akur karena saya paham betul tugas dan peran jadi wakil. Kemudian, saya menjadi bupati dua periode. Tantangan saat itu luar biasa. Ada yang mengatakan di Pessel banyak racun dan dukun. Itu kami jadikan cambuk, lalu kami bangkit," ujarnya.
Pada awal kepemimpinannya di Pessel, kata Nasrul Abit, Pantai Carocok saat itu masih menjadi tempat orang buang air besar dan aktivitas melaut. Setelah mellihat keadaan itu, ia mulai berpikir menjadikan Pantai Carocok menjadi objek wisata yang berdaya jual dan mampu menopang perekonomian masyarakat.
"Mulailah kami tata. Tak boleh lagi buang air besar di pantai. Carocok kemudian dijadikan objek wisata keluarga. Saat ini masyarakat sudah merasakan hasilnya," ucapnya.
Pada kesempatan itu Nasrul Abit juga bercerita perjuangannya memekarkan nagari di Pessel. Awalnya, gagasannya ditolak Kerapatan Adat Nagari (KAN). Namun, setelah duduk bersama dan diberi penjelasan, KAN di sana setuju terhadap pemekaran nagari.
"Dari 37 nagari saya mekarkan menjadi 76. Kemudian, setelah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, ninik mamak sendiri yang minta untuk dimekarkan lagi sehingga menjadi 182 nagari. Kini ratusan miliar rupiah dana desa mengalir ke Pessel, kabupaten yang memiliki nagari paling banyak di Sumbar," tuturnya. (*/PN-001)
Sumber: Tim Media Center NA-IC
Post a Comment