Debat Kandidat di TVRI, Boris-Adang Akan Kembalikan Sekolah Gratis 12 Tahun di Kota Solok
PADANG - Pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Solok nomor urut 4 Yutris Can, SE dan Irman Yefri Adang, SH, MH menyampaikan visi dan misinya pada acara debat antar paslon yang digelar oleh KPU Kota Solok di TVRI Sumatera Barat, Rabu malam (18/11). Pada acara debat tahap pertama dihadiri keempat paslon yaitu No.1 Reinier-Andri Marant, Paslon No.2 Zul Elfian- Ramadhani Kirana Putra, Paslon No.3 Ismael Koto-Edi Candra dan Paslon No.4 Yutris Can-Irman Yefri Adang.Dalam penyampaian Visi dan Misinya, Yutris Can, SE Menyampaikan programnya ke depan melihat Kota Solok dengan dua kecamatan dengan tigabelas kelurahan sampai saat ini masih membutuhkan sentuhan-sentuhan untuk mensejahterakan dan memaksimalkan pelayanan sehingga kami merumuskan visi dan misi kami yaitu Terwujudnya masyarakat Kota Solok yang bermartabat dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius menuju ekonomi tangguh.
"Untuk mewujudkan visi ini tentu Kota Solok yang dikenal dengan kota yang beragama dan masyarakat yang beradat selalu mengedepankan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah berdasarkan ini semua persoalan yang kami angkat sehingga terwujudnya visi ini adalah bagaimana cara mengatasi persoalan ekonomi, persoalan kesehatan terutama kali persoalan pendidikan dan kami mengangat dalam visi kami adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius. Hal inilah yang mendasari kami untuk melanjutkan pelayanan termasuk di bidang kesehatan, persoalan pasar dan tentunya yang sangat krusial sekali bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja aparatur pemerintah melalui tata kelola pemerintahan dan ini harus sejalan dengan kesejahteraan aparatur bahkan tenaga honor daerah sehingga bentuk pelayanan peningkatan kesejahteraan masyarakat seimbang," ungkapnya.
Di bidang pendidikan Yutris Can menegaskan jika terpilih nantinya, akan melakukan pemerataan sehingga membuat mutu pendidikan menghasilkan tenaga yang terampil yang berlandaskan iman dan takwa.
"Inilah salah satu persoalan di Kota Solok. Kami melihat pendidikan di Kota Solok harus dibenahi sebagaiman kami sampaikan pemerataan ini harus sampai ke tingkat 12 tahun. Ke depannya harus dioptimalkan sekolah tanpa biaya sampai 12 tahun. Walaupun regulasinya sekarang dikelola oleh provinsi dan kami akan melakukan komunikasi dengan Provinsi tentunya seizin dari kementerian. Berdasarkan komunikasi yang telah kami bangun selama ini Daerah akan dibantu untuk memberi dalam bentuk keuangan khusus.Insya Allah akan kita wujudkan kembali sebagaimana diperiode Walikota Solok Irzal Ilyas Dt Lawik Basa," ujarnya.
Pada debat yang pertama kali ini dipandu oleh seorang moderator Robby Leo, S.Si, M.Kom dengan riwayat pekerjaan kepala publikasi dan sosialisasi pemilu KPU RI, kepala Sub kerjasama antar Negara Kemenkumham. Selain itu memiliki pengalaman debat kandidat pemilihan Presiden tahun 2019.
Tim penyusun materi debat yang diketuai oleh Dr. Aermadepa, SH, MH sebagai praktisi hukum dan kepemiluan Sumatera Barat, Prof Syahro Ali Akbar selaku Rektor Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok, Dr Wahyu Indah Nursalini, SE,MM selaku dosen Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok. (PN-001)
Post a Comment