Kunjungi Balitbu Tropika Solok, Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Sumbar Lakukan Inovasi Teknologi Pertanian
SOLOK - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengunjungi Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika, Balitbang Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Nagari Aripan, Kabupaten Solok, Jumat (9/4/2021). Kedatangan Menteri Pertanian SYL dalam rangka menghadiri agenda yang dirangkai dengan Ekspose Inovasi Buah Tropika dengan tema "Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan dan Pengembangan Industri Buah Tropika Yang Maju, Mandiri dan Modern".Dalam kunjungan itu, turut hadir Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi, Anggota DPRD Sumbar dari Partai NasDem Irwan Afriadi, Anggota DPRD Kabupaten Solok dari Partai NasDem M Hidayat, serta masyarakat petani se-Kabupaten Solok.
Dalam kunjungan itu, SYL menekankan agar sektor pertanian di Sumbar untuk mampu menampilkan inovasi teknologi terbaiknya. Menurutnya, inovasi teknologi ini akan membawa perubahan taraf hidup petani dan memberi nilai tambah kepada petani dan masyarakat. SYL mencontohkan komoditas seperti tanaman pisang yang bisa dilakukan inovasi menjadi kripik. Ataupun buah manggis yang kulitnya bisa menjadi obat."Saya ingin kekayaan komoditi pertanian yang menjadi kekuatan di Sumbar yang beda di provinsi lainnya," kata SYL.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga meminta kepada Kepala Balitbu Tropika Solok untuk bisa memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para petani. Sehingga, bisa memiliki inovasi yang tidak dimiliki oleh provinsi lain. Oleh karena itu SYL berharap ke depannya setiap UPT/KP mampu membangun satu paket bercocok tanam yang berstandar pertanian 4.0 sehingga bisa menjadi contoh bagi pembangunan pertanian di daerah masing-masing."Saat ini, Balitbang telah melakukan rekayasa-rekayasa perkawinan genetika, sehingga mampu menghasilkan ragam komoditas pertanian yang berkualitas," ucapnya.
SYL mengungkapkan, ke depan ia bersama Gubernur, Bupati dan Walikota se Sumbar akan fokus mengembangkan yang ada untuk berskala ekonomi.
"Kalau berskala ekonomi, kita tidak boleh berhenti di budidaya. Kami berharap Gubernur, Wagub, bupati, walikota di Sumbar mampu mengolah hasil pertanian itu hingga membangun jaringan pemasaran," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi memgatakan, bahwa tulang punggung Sumbar adalah 27 persen ada pada sektor pertanian. Menurutnya, saat pandemi Covid-19 sektor pertanian tidak terpengaruh, bahkan bisa meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia."Peningkatan ini dibuktikan, masyarakat kita tidak mengkonsumsi hasil pertanian impor. Jadi hasil pertanian lokal meningkat hingga 40 persen," ujar Audy.
Audy menyatakan Indonesia merupakan negara pertanian, hal ini berarti petani memegang peranan yang amat penting dari keseluruhan perekonomian nasional Indonesia. Hal ini, ditunjukan dari Petani dan pertanian merupakan basis besar perekonomian Indonesia.
"Kita berharap hadirnya Menteri Pertanian bisa menjadi perhatian pemeritah termasuk dalam menunjang sektor pertanian di bidang riset dan teknologi yang sepadan. Sebaiknya, kalau tidak ada perhatian besar pemeritah, jangan harap sektor ini bisa berkembang," harapnya.Audy juga menegaskan sektor pertanian memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan dengan sektor industri. Dengan kata lain, pertumbuhan sektor pertanian akan lebih berpengaruh dibandingkan dengan sektor industri.
"Pertanian punya kekuatan lebih besar dari industri. Di sektor pertanian ada produk unggulan, pangan dan perkebunan, lalu perikanan yang menjanjikan," ujarnya. (*/PN-001)
Post a Comment