Tiket Objek Wisata Non Tunai, Pemko Sawahlunto Gandeng Bank Nagari Gunakan Platform QRIS
SAWAHLUNTO - Pemko Sawahlunto bekerjasama dengan Bank Nagari, dalam upaya meningkatkan kualitas dan teknologi pelayanan pembayaran tiket di objek wisata. Yakni dengan pembayaran tiket secara non tunai menggunakan melalui platform Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dengan mesin Point of Sales. Selain untuk meng-up grade pelayanan, penggunaan sistem pembayaran non-tunai ini juga untuk mencegah terjadinya penyelewengan atau penyalahgunaan dalam proses pembayaran. Sebab melalui sistem ini, semua pembayaran termonitor secara real time (setiap waktu) dan hasil pembayaran langsung masuk ke dalam rekening.Sistem pembayaran non tunai ini akan dimulai pada 3 objek wisata, yaitu Taman Satwa Kandi, Camping Ground Kandi, dan Puncak Cemara. Dalam minggu ini, para petugas di pos pembayaran objek wisata akan diberikan sosialisasi penggunaan mesin Point of Sales tersebut.
Penggunaan sistem non tunai untuk pembayaran tiket di objek wisata itu ditandai secara seremonial dengan penyerahan mesin Point of Sales dari Bank Nagari Cabang Sawahlunto kepada Walikota Sawahlunto Deri Asta, pada Selasa 24 Agustus 2021 tadi di Balaikota. Ada 3 unit mesin Point of Sales yang diserahkan oleh Kepala Cabang Bank Nagari, Rusdi, pada Walikota Deri Asta.
Dikatakan Walikota Sawahlunto Deri Asta, Pemko Sawahlunto memulai menggunakan sistem pembayaran non tunai ini dari objek wisata dan pembayaran pajak. Nantinya juga akan menyentuh bidang lain.
"Seiring dengan perkembangan teknologi digital, maka Pemko Sawahlunto menyesuaikan dengan meng-upgrade sistem pembayaran pada non tunai. Pemko melihat bahwa dengan teknologi ini banyak kelebihan/keuntungannya, seperti mencegah terjadinya penyelewengan/penyalahgunaan dalam proses pembayaran, menciptakan keamanan kenyamanan dan kepastian bagi petugas dan pengunjung, meningkatkan kemudahan dalam monitoring karena sistem ini datanya langsung masuk dalam server kemudian ditampilkan di dashboard yang bisa dipantau secara realtime," katanya.
Deri Asta juga menegaskan, tiga objek wisata yang menggunakan layanan tiket secara non tunai tersebut, merupakan langkah awal bagi objek wisata lainnya. Menurutnya, sejumlah objek wisata yang ada di Kota Sawahlunto juga akan difasilitasi dengan program serupa.
"Ini langkah awal. Berikutnya kita harapkan seluruh objek wisata di Kota Sawahlunto akan menerapkan layanan pembayaran tiket secara non tunai ini. Seperti Waterboom Muaro Kalaban dan objek wisata lainnya," ungkapnya.
Adanya kekhawatiran terhadap penyelewengan/kebocoran uang oleh petugas juga dapat diminimalisir melalui pembayaran digital ini. Dikatakan Walikota Deri Asta, pembayaran non tunai pun sesuai dengan arahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni agar pemerintah daerah menerapkan sistem non tunai ini dalam mencegah kebocoran anggaran.
Bagi pengunjung objek wisata nantinya, dijelaskan oleh Kepala Cabang Bank Nagari, Rusdi, bahwa disediakan pilihan apakah membayar secara non tunai melalui platform QRIS atau tunai dengan secara langsung membayar pada petugas.
Dikatakan Rusdi, pengunjung tetap bisa memilih membayar seperti biasa yakni dengan tunai langsung pada petugas, dengan sistem sekarang ini begitu membayar maka uangnya langsung masuk ke rekening penampungan kas daerah. Sehingga tidak ada resiko penyelewengan. Berapa orang pengunjung yang masuk, itu semua langsung membayar dan terdata.
Ditambahkan Rusdi, jika biasanya data pengunjung dan nominal tiket masuk objek wisata baru bisa diketahui dari rekapitulasi data pada sore hari atau beberapa hari kemudian, sekarang dengan sistem non tunai bisa langsung pada jam pengunjung itu masuk diketahui sebab datanya langsung masuk ke server dan uangnya masuk ke rekening penampung kas.
Dalam seremonial penyerahan mesin Point Of Sales dari Bank Nagari itu, Walikota Sawahlunto Deri Asta didampingi oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Afridarman dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Nova Erizon. (PN-021)
Post a Comment