Audiensi dengan Bupati, AMS: Epyardi Asda Luar Biasa, Tegas dan Ikhlas dalam Memimpin
SOLOK - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Solok (AMS) se-Indonesia melakukan audiensi dengan Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar, di Ruang Kerja Bupati Solok, Selasa (7/9/2021). Audiensi itu diikuti oleh Ketua AMS Anggra Islamy Dasya dan sejumlah Anggota AMS. Bupati Epyardi Asda didampingi oleh Kabag Hukum Syamsul Bahri. Usai pertemuan, Anggra menyatakan pertemuan ini merupakan jawaban dari permohonan yang diajukan AMS beberapa waktu lalu."Ini adalah pertama kalinya kami atas nama Aliansi Mahasiswa Solok, berdiskusi dan berbincang langsung dengan Bupati. Ini merupakan jawaban atas surat permohonan audiensi yang pernah kami kirimkan kapada Bapak Bupati Solok. Alhamdulillah. Hari ini sudah bisa bertemu langsung dengan Bupati. Kami berdiskusi sekitar dua jam lebih. Sehingga, kami dapat mendengar informasi dari Bupati Solok secara jelas dan utuh," ungkapnya.
Anggra menyebutkan, dalam pertemuan langsung dirinya bersama beberapa perwakilan AMS, memiliki kesan tersendiri. Menurutnya, ternyata Epyardi Asda tidak seperti informasi yang mereka terima dan mereka dengar selama ini. Yakni dari beberapa oknum yang menyebutkan informasi negatif terkait Epyardi Asda selaku kepala daerah.
"Kami melihat sendiri, kesan kami ke Bapak Bupati, orangnya elok (baik dan sopan). Tidak seperti yang digambarkan kepada kami oleh beberapa oknum. Menurut kami, keinginan beliau untuk membangun Kabupaten Solok, kami melihatnya sampai hari ini masih sejalan dengan visi dan misi yang pernah beliau sampaikan sebelumnya. Kemudian, cara beliau menyampaikan kepada kami, tidak ada kesan kasar, tapi lebih kepada tegas. Beliau memang seperti itu bawaannya, artinya itu adalah ciri khas dan karakter beliau. Dari karakter yang tegas itulah nampak keikhlasan beliau untuk membangun Kabupaten Solok," ujarnya.
Selain bicara terkait kepemimpinan Epyardi Asda, Anggra juga mengaku menerima penjelasan betapa pentingnya pengadaan eskavator untuk Kabupaten Solok. Anggra menyimpulkan pegadaan alat berat multi fungsi itu sudah melalui perencanaan yang matang, serta memiliki korelasi yang kuat dengan visi misi Pemkab Solok. Di antaranya yang menjadi program unggulan di bidang pertanian, pariwisata, UMKM dan infrastruktur
"Pengadaan Eskavator itu penting. Karena nantinya dapat dipergunakan dan menjadi kebutuhan untuk membangun infrastruktur pertanian yang ada, membuka akses-akses jalan pertanian baru. Mengingat masih banyaknya lahan tidur yang belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat kita. Termasuk nantinya alat berat ini juga bisa dipergunakan untuk membuka lahan pertanian baru. Sebab tidak bisa hanya menggunakan tenaga manusia saja, terlebih luasnya bentangan wilayah Kabupaten Solok. Kemudian, selain itu juga memang dapat difungsikan untuk penanggulangan bencana apabila terjadi di Kabupaten Solok, sebab banyak daerah rawan bencana. Eskavator ini akan tersebar di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Solok, dan semua itu ternyata memang sudah sesuai dengan permintaan seluruh walinagari yang ada di Kabupaten Solok," terangnya.
Anggra juga menyebutkan, bahwa mereka juga sempat minta penjelasan, sekaligus berdiskusi terkait terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Solok Nomor 60 Tahun 2021 yang disebut-sebut sebagai sebab kericuhan di internal DPRD Kabupaten Solok.
"Beliau menjelaskan secara gamblang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Yakni sudah diatur didalam Susduk, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan PP Nomor 12 Tahun 2018. Dimana pimpinan DPRD itu bersifat kolektif kolegial. Untuk itu kami juga sudah mendapatkan penjelasan dan pemahaman dari Bapak Bupati yang kami anggap sangat urgen," ungkapnya.
Anggra juga meminta masyarakat Kabupaten Solok untuk untuk bisa membaca dan mendalami informasi yang tersebar di media sosial dan media lainnya. Termasuk juga media-media yang memuat tentang kisruh di Kabupaten Solok. Jangan sekadar membaca judul, tapi harus dibaca dan dipahami seutuhnya.
"Masyarakat seharusnya dalam menerima informasi, baik dari media resmi maupun media sosial harus pandai menterjemahkan dengan baik. Karena banyak persoalan pada hari ini, di balik kepentingan rakyat yang lebih besar. Kami juga melihat, dan kuat dugaannya bahwa juga ada konflik kepentingan yang tercium. Walaupun itu media resmi, sebaiknya masyarakat jangan hanya membaca terpaku pada judul saja, tapi sebaiknya dibaca sampai tuntas dan paham apa pesan yang ingin disampaikan oleh media tersebut. Sekaligus juga, untuk menghindari gagal paham dari informasi itu sendiri. Karena judul itu setahu kami, kebanyakan adalah untuk memantik, supaya orang bisa membaca isi berita lebih dalam, lebih utuh," paparnya. (*/PN-001)
Sumber: konkrit.com
Post a Comment