Nofi Candra "Bangkitkan" Lagi Pabrik Jagung PT CNM, Asa Bagi Ribuan Tenaga Kerja di Solok
Nofi Candra Kembali "Hidupkan" PT CNM, Asa Bagi Ribuan Tenaga Kerja di SolokPengusaha muda asal Solok, Nofi Candra, SE, kembali ke "habitat"-nya. Setelah menjalani karier politik sebagai Anggota DPD RI periode 2014-2019 dan kalah di Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020, Nofi Candra kembali membenahi sejumlah unit bisnisnya di Kota Solok dan sejumlah daerah di Sumbar. Sejalan dengan pembenahan unit bisnis di NC Plaza, Nofi Candra, kini membenahi unit bisnis yang menjadi ciri khas dirinya bersama almarhum ayahnya, Syukri. Yakni pabrik pembibitan dan pengolahan jagung hibrida, di bawah bendera PT Citra Nusantara Mandiri (CNM).
Laporan RIJAL ISLAMY, Solok
Gedung-gedung pabrik pengolahan dan pembibitan jagung PT Citra Nusantara Mandiri (CNM), masih berdiri kokoh. Meski tidak banyak lagi aktivitas di sejumlah gedung yang sempat mempekerjakan sekira dua ribu tenaga kerja itu, kondisi gedung masih terawat.
Jumat pagi (15/10/2021), Kawasan Pabrik PT CNM sedikit ramai. Para pegawai sibuk melakukan finishing dan bersih-bersih. Pagi itu, PT CNM akan melakukan penandatanganan kerja sama, atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan BUMN PT Pertani (Persero). Tampak hadir, Komisaris Utama PT CNM Nofi Candra, SE, Wakil Ketua DPRD Kota Solok Efriyon Coneng, serta sejumlah kolega Nofi Candra.
Tak lama berselang, Dirut PT Pertani (Persero), Maryono dan rombongan datang ke kawasan PT CNM. Pertemuan berlangsung hangat, sebab antara Nofi Candra dan Maryono, bukan pertemuan perdana. Keduanya sudah seperti kawan lama yang dulu sempat lama bekerja sama. Pertemuan tersebut berlangsung tanpa banyak basa-basi, yang puncaknya adalah penandatangan MoU.
Dirut Pertani Maryono mengatakan, produksi benih jagung PT CNM bekerjasama dengan Pertani, pernah menyumbang 10 persen dari kebutuhan nasional. Menurutnya, PT CNM sudah punya modal besar untuk kembali "merajai" produksi benih jagung di tingkat nasional.
"Dalam beberapa tahun terakhir vakum, dan ini yang akan bangun kembali. Sungguh sangat disayangkan, jika fasilitas pabrik sebesar ini disia-siakan. Apalagi PT CNM unya produk benih jagung berlisensi," katanya.
Maryono optimistis melihat potensi PT CNM yang pabriknya bisa menampung 8 ribu ton benih per tahun. Menurutnya, geliat CNM akan "menghidupkan" perekonomian ribuan masyarakat yang dulu bergantung hidup di perusahaan tersebut. Menurutnya, BUMN tidak bisa sendiri untuk memberikan dampak naik terhadap masyarakat. BUMN perlu bersinergi dan ditopang perusahaan lokal.
"BUMN hadir untuk Indonesia, bukan membunuh pengusaha lokal. Kalau CNM berproduksi besar lagi, ribuan orang akan merasakan dampak baiknya. Kita akan support penuh," katanya.
Komisaris Utama PT CNM, Nofi Candra, menyataka kerjasama antara PT CNM dengan PT Pertani (Persero) tak sekadardi bidang bisnis. Namun juga untuk mengembangkan varietas bibit unggul plus riset benih.
"Ini bagian dari upaya menjaga bibit jagung unggul tetap lestari hingga ratusan tahun ke depan. Tidak sekadar kerjasama bisnis, tapi kita akan kembangkan juga riset tentang benih di sini," kata Nofi Candra.
Menurut anggota DPD RI periode 2014-2019 itu, PT CNM sudah bekerjasama dengan PT Pertani sejak tahun 2005. Laju surut jumlah produksi telah dialami PT CNM bersama Pertani. Pada masa kejayaannya, PT CNM mampu memproduksi 4.200 ton benih jagung per tahunnya.
"Waktu itu baru 2 produk, sekarang kita punya 5 produk. Saya optimistis angka 4 ribuan ton per tahun itu bisa kembali kita capai," ujarnya.
Nofi Candra juga menegaskan, jika PT CNM kembali memproduksi benih jagung dalam skala besar, ribuan tenaga kerja akan kembali bisa diserap. Sebab, pola pekerjaan di CNM mayoritas padat karya alias menggunakan lebih banyak tenaga manusia.
"Dulu, kita bisa tampung sekitar 2 ribu lebih tenaga kerja. Semoga ini kembali terwujud jika program produksi ini segera berjalan," katanya.
Menurut Nofi, dengan produksi 4 ribu ton per tahun, PT CNM, bisa memutarkan uang di tengah masyarakat Solok sekira Rp2 miliar per minggu.
"Kapasitas pabrik kita lebih dari 8 ribu ton per tahun. Semoga ini bisa terwujud, karena pergerakan CNM akan menumbuhkan ekonomi masyarakat," katanya.
Selain serapan tenaga kerja, Nofi Candra juga mengatakan dengan kembali beroperasinya PT CNM, akan banyak lahan-lahan tidur di masyarakat yang bisa dimaksimalkan untuk produksi benih jagung.
"Jika PT CNM kembali menggeliat, akan langsung terlihat dampak ekonomi masyarakat. Tidak hanya dalam serapan tenaga kerja di pabrik, tapi juga unit-unit usaha lain seperti transportasi, konsumsi, hingga optimalisasi lahan-lahan tidur petani," ungkapnya.
Kembali ke Habitat
Disinggung tentang berbagai upaya pembenahan bisnis yang dilakukan Nofi Candra setelah kalah di Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020 lalu, pengusaha muda tersebut menegaskan dirinya kembali ke habitatnya sebagai pengusaha. Menurutnya, setelah sekira 7 tahun "bergelut" di ranah politik, sejumlah unit-unit usaha yang telah dirintis dirinya dan keluarga, mengalami kemunduran. Sehingga, kekalahan di Pilkada Kabupaten Solok 2020 dijadikan sebagai hikmah.
"Lebih dari tujuh tahun, saya terjun ke dunia politik. Mempersiapkan diri dan akhirnya mennjadi Anggota DPD RI selama lima tahun penuh dan kemudian mempersiapkan diri sebagai Bupati Solok. Seluruhnya berjalan dengan sangat dinamis. Namun, dampaknya adalah terhadap unit-unit usaha yang telah saya rintis bersama keluarga, terjadi kemunduran. Mungkin, kekalahan di Pilkada Kabupaten Solok kemarin, menjadi hikmah bagi saya untuk kembali membenahi unit-unit usaha tersebut. Saya mohon doa dari seluruh masyarakat Kabupaten Solok dan Kota Solok, agar usaha-usaha tersebut kembali berjalan baik dan dapat membantu masyarakat banyak. Tentu saja, ini adalah takdir dan jalan Allah. Tidak harus jadi bupati, kita bisa berbuat untuk masyarakat. Atau mungkin belum waktunya saja," ungkap Nofi Candra.
Terkait dirinya yang diisukan bakal kembali maju di Pilkada Kabupaten Solok 2024 atau Pilkada Kabupaten Solok 2024, Nofi Candra menegaskan dirinya menyerahkan sepenuhnya terhadap takdir dari Allah. Saat ini, Nofi Candra mengaku dirinya ingin fokus dalam pembenahan usahanya.
"Segalanya sudah diatur oleh Allah, tugas kita hanyalah berikhtiar dan berdoa. Allah telah menunjukkan yang terbaik bagi kita. Tentu kita harus mengambil hikmah dan menjalaninya dengan ikhlas. Apapun keputusannya nanti, yang terpenting adalah silaturahmi kita tetap terjaga," ujarnya. (***)
Post a Comment