News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Viral di Medsos, Penumpang NPM Pingsan Usai Divaksin di Polsek X Koto Dibawah

Viral di Medsos, Penumpang NPM Pingsan Usai Divaksin di Polsek X Koto Dibawah

Kapolres AKBP Ferry Suwandi: Lemas Usai Divaksin, Bukan Pingsan. Kondisi ini Sering Ditemui dalam Setiap Gebyar Vaksinasi Covid-19

SOLOK - Jagat media sosial Solok dan Sumbar viral dengan video yang menyebutkan seorang penumpang Bus NPM menuju Bandung, disebut pingsan usai divaksin di gerai Vaksin Polsek X Koto Dibawah, Polres Solok Kota, di Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumbar, Senin 17 Januari 2022. 

Dalam video berdurasi 39 detik, yang diduga kuat direkam dan disebarkan ke Medsos oleh salah seorang penumpang bus NPM itu, disebutkan bahwa bus NPM yang melintasi Jalan Lintas Sumatera Bukittinggi-Solok, dihentikan oleh petugas Polsek Singkarak. Para penumpang kemudian dilakukan pengecekan oleh petugas, dengan cara disuruh menunjukkan kartu vaksin. Bagi penumpang yang belum divaksin, maupun baru divaksin pertama, dianjurkan untuk divaksin di gerai vaksin Polsek X Koto Dibawah.

Pada video viral tersebut, seorang penumpang yang belakangan diidentifikasi bernama Bambang (23), terlihat dalam kondisi lemas. Namun, dalam video tersebut, Bambang disebut pingsan oleh perekam video. 

"Kejadian nih. Di Polsek X Koto Dibawah, dekat Singkarak. Penumpang bus NPM dipaksa untuk vaksin, nggak tahunya nggak sadarkan diri. Tuh dilihatin sama penumpang semuanya. Dipaksa untuk vaksin. Dilarang sama polisi memvideokan, polisinya marah-marah kita memvideokan. Hari ini, Senin 17 Januari 2022," kata perekam video.

Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, S.IK, saat dikonfirmasi patronnews.co.id menyebutkan video tersebut terlalu dilebih-lebihkan. Ferry menegaskan penumpang tersebut sama sekali tidak pingsan, seperti yang disebutkan dalam rekaman video. Tapi, usai divaksin, tubuh penumpang tersebut memang tiba-tiba lemas. Setelah kejadian itu, penumpang tersebut baru mengaku bahwa di malam sebelumnya dirinya begadang (tidak tidur), belum sarapan, dan memiliki phobia terhadap jarum suntik.

"Kami tidak tahu, apa niat salah seorang penumpang yang merekam video dan menyebutkan bahwa penumpang yang usai divaksin itu pingsan. Padahal, penumpang yang disebut tak sadarkan diri tersebut, terlihat jelas sedang diberikan pertolongan pertama oleh tim medis. Dengan cara memberikan suplai oksigen. Setelah itu, penumpang tersebut sudah kembali ke kondisi awal setelah diberi minum, snack dan makanan. Tak lama berselang, penumpang tersebut sudah kembali bisa melanjutkan perjalanan," ujarnya. 

Ferry Suwandi juga menjelaskan, dari sejumlah vaksinasi yang dilakukan oleh Polres Solok Kota, memang seringkali ditemui masyarakat yang lemas usai divaksin. Hal ini, kebanyakan karena phobia jarum suntik. Sebab, dari pengakuan yang didapat, memang banyak masyarakat yang jarang disuntik. Bahkan ada yang sudah puluhan tahun tidak disuntik.

"Ini kondisi biasa. Kita sering menemuinya saat pelaksanaan vaksinasi selama ini. Kondisi tubuh peserta vaksinasi berbeda-beda. Namun, kebanyakan hal itu karena phobia dengan jarum suntik. Bahkan di hari Senin (17/1/2022) ini, masyarakat yang divaksin mencapai 88 orang. Terdiri dari vaksin pertama 37 orang, vaksin kedua 51 orang. Dari 88 orang itu, hanya satu orang itu yang lemas," ujarnya. 

Ferry juga menyatakan, pihaknya bersama tenaga medis dan tenaga vaksinator Covid-19, tetap melakukan pemantauan terhadap kondisi Bambang. Menurutnya, Bambang saat ini sudah kembali melanjutkan perjalanan ke Bandung dan sekira pukul 20.14 WIB, sudah berada di Muaro Bungo, Provinsi Jambi. Bahkan, sopir dan penumpang NPM membuat video klarifikasi terkait kondisi terkini Bambang. Terlihat dalam video itu, Bambang dalam kondisi sehat dan bugar.

"Kondisi Bambang sehat, dan tadi di Polsek Singkarak, tidak ada pemaksaan untuk vaksinasi. Bambang sebelumnya begadang dan memang pada pagi harinya tidak sarapan. Ditambah lagi, Bambang phobia dengan jarum suntik. Tadi, usai divaksin, Bambang cuma lemas dan tidak ada pingsan. Sekarang kondisi Bambang sehat dan siap melanjutkan perjalanan ke Bandung," ungkapnya. (PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

1 comments:

  1. Memang betul pak.. Tetapi prosedur nya sblm di vaksin harus di wawancarai dulu. Kalau belum sarapan/makan dan kondisi tidak memungkinkan jangan juga di paksa utk di vaksin C-19

    ReplyDelete