Bupati Solok Cup 2022 Ternyata Masih Pakai Aturan Head to Head
Aturan Kuno yang Tak Lagi Dipakai di Turnamen Internasional. Terbaru, Menyebabkan Timnas U-19 Indonesia Tersingkir di Piala AFF 2022
SOLOK - Turnamen Bupati Solok Cup 2022 yang rencananya bakal digelar pada 4-28 Oktober 2022, ternyata masih memberlakukan aturan head to head dalam penentuan tim yang lolos ke babak knock out. Aturan yang sempat diprotes PSSI dan Timnas Indonesia yang menyebabkan Timnas tersingkir di Piala AFF beberapa waktu lalu, ternyata tetap dipakai dalam helatan Sport Tourism bertajuk Bupati Solok Cup 2022.
Pemakaian aturan "kuno" itu, terungkap dalam Match Coordination Meeting (MCM) dan Screening pemain Bupati Solok Cup 2022 di Aula Rapat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraha Kabupaten Solok, Senin (31/10/2022). MCM itu, dihadiri oleh Kepala Bidang Pora Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Mawardi, S.Pd, M.Pd, Kasi Kepemudaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Jon Afnel Hendri, Ketua Pelaksana Bupati Solok Cup 2022 Syofriwandi, Sekretaris Pelaksana Bupati Solok Cup 2022 Miler Krisdoni, SE, Ketua Bidang Pertandingan Yusmardi, Ketua Komite Wasit Hamidatul Isra. Turut hadir, seluruh Panitia Pelaksana Bupati Solok Cup 2022, serta Manajer dan offisial tim sepakbola dari 14 Kecamatan di Kabupaten Solok.
Dalam MCM dan screening pemain itu, Ketua Bidang Pertandingan Yusmardi, mewakili Panitia Pelaksana menyampaikan regulasi terkait kompetisi Bupati Solok 2022. Menurut Yusmardi, hal ini untuk mengatur hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab seluruh pihak yang berpartisipasi dan terlibat di dalam persiapan serta pengelolaan turnamen.
"Bupati Solok Cup 2022 memakai sistem setengah kompetisi. Yakni babak penyisihan yang membagi 14 tim ke dalam 4 grup dan saling bertemu. Sementara, babak perempat final hingga final memakai sistem gugur (knock out). Seluruh laga akan dilaksanakan di Stadion Tuanku Tabiang atau GOR Batu Batupang," ujarnya.
Yusmardi juga menuturkan, dua tim teratas di masing-masing grup akan melaju ke babak knock out, atau babak perempatfinal. Penentuan klasemen akhir akan ditentukan berdasarkan jumlah poin (nilai), dimana kemenangan dihargai 3 poin, seri (imbang) 1 poin dan kalah tanpa poin (0). Jika terdapat tim yang memiliki poin sama, maka penentuan peringkat klasemen ditentukan oleh lima hal. Yakni head to head (pertemuan tim yang terlibat), selisih gol, perbandingan jumlah gol memasukkan, fair play (dihitung berdasarkan perolehan kartu kuning dan kartu merah, serta jumlah gol kemasukan.
"Hal ini telah disepakati dalam MCM tadi, termasuk tentang pembatasan umur dalam screening pemain. Yakni maksimal usia 19 tahun atau kelahiran 1 Januari 2003 ditambah 3 orang pemain senior dengan maksimal kelahiran 1 Januari 1992," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Bupati Solok Cup 2022 Sofriwandi, mengucapkan rasa syukur atas digelarnya Bupati Solok Cup 2022 dan sekarang sudah masuk tahap Matc Coordination Meeting (MCM). Menurut Sofriwandi, Bupati Solok Cup 2022 berawal ketika Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda Dt. Sutan Majo Lelo membuka beberapa turnamen yang digelar oleh klub-klub sepakbola yang ada di Kabupaten Solok.
"Bupati Solok Cup 2022 akan diikuti oleh 14 tim dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Solok, pada 4 November hingga 28 November. Turnamen ini merupakan sebuah momen kebangkitan olahraga, khususnya sepakbola di Kabupaten Solok. Tujuan utamanya adalah untuk mengakomodir bakat-bakat sepakbola muda, serta penjaringan bibit sepak bola secara berkesinambungan di Kabupaten Solok. Pada tahun 2023 akan digelar kompetisi di 14 Kecamatan yang ada dengan tim-tim dari 74 nagari di Kabupaten Solok dengan anggaran dari APBD Kabupaten Solok," ungkapnya.
Terkait aturan head to head yang tetap dipakai di turnamen Bupati Solok Cup 2022, Sofriwandi yang juga Sekretaris Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Solok ini, mengungkapkan hal itu telah dibahas dan disepakati bersama dalam MCM. Meski begitu, Sofriwandi mengharapkan agar hal ini tidak menjadi masalah dalam Bupati Solok Cup 2022. Termasuk dalam laga ketiga di dua grup yang berisi 4 tim, dimana pertandingan digelar bergantian atau tidak di waktu yang sama. Karena hanya satu lapangan yang digunakan, yakni Stadion Tuanku Tabiang (GOR Batu Batupang).
"Aturan head to head telah disepakati oleh seluruh tim di MCM tadi. Terkait laga ketiga pada grup yang berisi 4 tim, kita menggelarnya bergantian atau tidak serentak. Karena kita hanya memakai satu lapangan saja. Tapi, dari awal telah ditegaskan bahwa jika ada indikasi main mata atau tidak fair play, maka sanksi tegas akan dilaksanakan. Perlu juga tegaskan, tujuan utama Bupati Solok Cup 2022 adalah kebangkitan sepakbola Kabupaten Solok, ajang silaturahmi dan ajang menyatukan segala perbedaan di Kabupaten Solok. Jadi, bukan sekadar mencari pemenang, apalagi dengan menghalalkan segala cara," tegasnya.
Head to Head dan Kegagalan Indonesia di Piala AFF 2022
Timnas Indonesia U-19 gagal ke semifinal Piala AFF 2022 karena aturan head to head. Kemenangan telak 5-1 Timnas Indonesia U-19 atas Myanmar U-19, pada Minggu 10 Juli 2022 tidak cukup untuk meloloskan pasukan Shin Tae-yong ke semifinal. Sebab di laga lain, Thailand U-19 bermain imbang 1-1 dengan Vietnam U-19. Dengan hasil itu, Timnas Indonesia U-19 kalah head-to-head dengan Vietnam serta Thailand dan harus puas finis di urutan ketiga klasemen akhir Grup A. Hal itu amat disayangkan sebab Timnas Indonesia U-19 merupakan tim paling produktif di Grup A. Hal ini membuat PSSI sempat berencana keluar dari AFF dan bergabung ke asosiasi sepakbola Asia Timur yang di antaranya berisikan Jepang, Korea Selatan, Korea Utara dan Cina.
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong kecewa dengan diberlakukannya aturan head-to-head. Pelatih asal Korea Selatan itu menilai bahwa head-to-head sudah ketinggalan zaman karena sudah jarang diterapkan di turnamen-turnamen internasional lain.
"Memang head-to-head seperti situasi sekarang ini memang sudah hilang kalau regulasi FIFA atau AFC, tetapi sedikit aneh memang masih ada di AFF regulasi ini," kata Shin Tae-yong usai laga di Stadion Patriot Candrabaga, Minggu (10/7/2022).
Aturan head-to-head sebenarnya memang sudah jarang diterapkan dalam turnamen internasional. Piala Dunia dan Piala Eropa menggunakan aturan selisih gol. Pada kompetisi elit Eropa level klub sendiri, hanya Liga Spanyol dan Liga Italia yang masih menggunakan head-to-head. Liga Italia bahkan sudah menghapus aturan head-to-head pada penentuan gelar juara musim 2022-2023. (PN-001)
Post a Comment