HUT ke-110 Kabupaten Solok, Momentum Kebangkitan
Advertorial
SOLOK - Kabupaten Solok Sumbar yang berdiri sejak tanggal 9 April 1913 lalu. Daerah itu sudah ada sebelum undang-undang pembentukan wilayah ini dikeluarkan. Namun dalam penataan wilayah administrasi pemerintahan, Kabupaten Solok terdiri dari 14 Kecamatan, 74 Nagari, dan 403 Jorong.
Meski sudah lebih dari satu abad usia Kabupaten Solok sampai tahun 2023 ini. Namun dari pantauan belasan tahun belakangan ini, Kabupaten Solok bisa dibilang masih jauh tertinggal dibanding dari daerah lain, terutama dari daerah-daerah yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
Prestise itu sampai 110 usia Kabupaten Solok sampai hari ini, 9 April 2023, semua menjadi beban berat yang dialami hampir semua kepala daerah yang menakhodai daerah itu, termasuk bagi Bupati Solok sekarang Epyardi Asda. Namun untuk membingkai dan mengejar semuanya itu, Bupati Solok Epyardi Asda dengan tegas telah menuangkan ke dalam sebuah Visi-Misi daerah yakni. "Mambangkik Batang Tarandam", Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat.
Dalam salah satu misinya, adalah membangkitkan serta meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pembangunan berbagai infrastruktur struktur, sektor pertanian, UMKM , Perdagangan dan Pariwisata, meningkatkan pembagunan sektor pendidikan, dan yang menjadi yang terdepan membingkai susunan pemerintahan yang bersih, jujur transparan, yang berkeadilan sesuai dengan falsafah adat Minangkabau, Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah.
Kalau kita berkaca terhadap perubahan apa yang telah dia telurkan, seiring berjalanya waktu secara kasat mata. Diakui atau tidak, telah memberikan bukti nyata pada masyarakatnya, meski dalam penataan pembangunan, dia mengakui belum semua bisa terpenuhi.
Namun dari itikat baik untuk membangun Kabupaten Solok sebagai kampung halamannya, dengan niat tulus dan ikhlas. Bupati Solok Epyardi Asda dengan perlahan akan tetap mewujudkan visi misi yang beliau tuangkan dan telah diprogramkan.
Dari pemikiran Epyardi Asda, agar daerah Kabupaten Solok maju dalam segala aspek pembangunan. Tidak ada pilihan lain kecuali mempersiapkan seluruh potensi yang ada untuk bersaing. Hal itu agar terwujudnya segala aspek pembangunan di jajaran Pemerintahan Kabupaten Solok. Yang kuat maju dan berkembang, serta terciptanya ekonomi masyarakatnya yang sejahtera.
“Agar terwujudnya hal itu, tentunya kita harus terlebih dahulu mempersiapkan segala potensi yang ada di Kab Solok. Memberdayakan semua warga ekonomi kreatif dan UMKM, serta menyalakan semua potensi wisata yang ada sebagai basis kekuatan nasional. Alasannya, karena sektor itu merupakan sektor yang paling tangguh menghadapi proses perubahan,” tutur Epyardi Asda di paripurna acara puncak Hut Kabupaten Solok, Minggu, (9/4/2023) di Arosuka.
Menurut Epyardi Asda, tentu tidaklah mudah dalam mewujudkan semua itu, dan sangat perlu kerja keras dan keterpaduan dengan seluruh SKPD dan stakeholder yang ada di jajaran Pemerintah Kabupaten Solok tanpa terkecuali. Dan sinergi dengan berbagai kalangan masyarakat dan berbagai kesatuan organisasi masyarakat yang ada di Kabupaten Solok. Dia yakin, secara perlahan namun pasti, kesemuanya itu tentunya dapat diwujudkan dengan maksimal.
Trobosan demi Trobosan serta inovasi yang diciptakan, dituangkannya dalam bentuk Visi dan Misi Pemerintahan Kabupaten Solok, tidak lain demi terciptanya pembangunan yang merata dan maju di daerah penghasil beras itu.
“Dengan tujuan agar hasilnya berdampak pada kehidupan masyarakat yang sejahtera, dan terhindar dari semua belenggu ketertinggalan dan kemiskinan,” paparnya.
Dari pemikiran beliau keberhasilan suatu daerah dapat dinilai, adalah sejauh mana daerah itu mampu dan berhasil mencapai target maksimal sesuai visi misi daerah yang telah diprogramkan.
Bupati Solok Capt Epyardi Asda, M.Mar dilantik menjadi Bupati Solok periode 2021-2024 oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah pada 26 April 2021 lalu. Tanpa terasa, sudah memasuki hampir dua tahun usia kepemimpinan beliau.” Diakui atau tidak, Rentetan Pembangunan Dan Prestasi telah berhasil dia tuai sebagai buah keberhasilan”. Walau dalam perjalanannya banyak tembok penghalang, dan banyak dihantam tembok regulasi dan bermasalah.
Sampai usia ke-110 tahun Pemkab Solok, menurut Bupati Solok Epyardi Asda, bila memaknai kilas balik Pemerintahan Kabupaten Solok sampai saat ini memang tidak lagi muda. Dan berbagai lika-liku yang dilalui jelas menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga di setiap langkah perjalanan panjang Kabupaten Solok hingga saat ini.
Dia berpendapat, kalau ingin daerah ini maju dan berkembang. Mengoptimalkan potensi unggulan daerah yang ada di Kabupaten Solok, seperti di bidang pariwisata dan UMKM, harus menjadi pilihan utama. Hal itu dengan tujuan agar meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Solok.
“Hasilnya tentu akan berdampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat kedepannya,” paparnya.
Epyardi Asda berpendapat, di saat daerah tengah dilanda pandemi covid 19, UMKM dan ekonomi kreatif sangat berperan dalam menunjang pembangunan ekonomi daerah. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat andil, terutama dalam pembinaan, pelatihan dan cara pemasaran yang efektif dan efisien.
Bupati Solok Epyardi Asda menjelaskan dalam perjalanan panjang melaksanakan pembangunan Kabupaten Solok, dia berpendapat ke depan masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk merebut masa depan Kabupaten Solok yang lebih baik lagi. Karena dalam perjalanan panjang sebuah daerah diakuinya, penuh dengan romantika dan dinamika sejarah.
Rasa cinta dan bangga terhadap daerahnya, Epyardi Asda mewujudkannya melalui penetapan Visi Daerah yaitu "Mambangkik Batang Tarandam" yang bermakna mengembalikan marwah Kabupaten Solok, yang cukup tenggelam setelah beberapa tahun terakhir.
“Untuk itu himbauan pada semua elemen dan masyarakat Kabupaten Solok harus bersama Bersatu, Bangkit dan Tumbuh. Tema ini mendorong semua pihak untuk bersama sama mengukir, dan memaknai sejarah kehidupan dan kebangkitan kembali Kabupaten Solok. Dalam rangka meraih kemajuan, kemandirian dan kemartabatan masyarakat ," jelasnya.
Untuk melaksanakan visi yang telah diprogramkan, tentunya harus disesuaikan dengan rumusan Misi Kabupaten Solok Tahun 2021-2026. Yakni mengelola anggaran berbasis kebutuhan masyarakat, dan peningkatan infrastruktur yang berkeadilan. Lalu, meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, UMKM, Perdagangan dan jasa. Serta mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Selain itu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dan meningkatkan tatanan hidup masyarakat yang berlandaskan Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah.
Epyardi Asda menyatakan, berkat Kerja Sama Solok Super Team yang solid, pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Solok menggeliat dan reruntuhan menurun.
Hal ini berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Tentu bukan hal yang mudah bagi Kepala Daerah untuk mencapainya. Butuh tim yang tangguh dan komitmen yang tegas.
Bupati Epyardi Asda memaparkan, sejak tahun 2021 pertumbuhan ekonomi naik 3,32 persen dibanding tahun 2020 yang hanya 1,12 persen. Tahun 2022 kembali naik menjadi 4,31, angka ini tidak jauh dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar yang 4,36 persen. Sementara untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator penting untuk mengetahui suatu kondisi ekonomi suatu daerah mengalami kenaikan.
Sementara pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang menjadi fokus program Pemkab Solok. Bupati Solok Epyardi Asda terlihat mendominasi pertumbuhan. Hal itu terlihat dari laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di atas dasar harga konstan tahun 2010 menurut lapangan usaha di Kabupaten Solok (persen). Pada tahun 2017 sektor pertanian, tembak dan perikanan hanya 2,58 persen, pada tahun 2022.
Selain itu papar Bupati Solok, sampai tahun 2022 angka reruntuhan juga jauh mengalami penurunan. Itu terlihat dari garis kemiskinan, jumlah dan proporsi penduduk miskin di Kabupaten Solok pada tahun sampai tahun 2022 (7,12 persen). Angka ini paling rendah dibanding 9 tahun terakhir.
Bila mengarah pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat, Tahun 2018 tercatat 68,60 persen, pada tahun 2022 naik menjadi 70,02 persen. Begitu juga dengan Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Solok. Pada tahun 2018 hanya 67,95 persen, pada tahun 2022 menjadi 69,19 persen.
"Hal ini menunjukkan gerakan positif dari Kabupaten Solok untuk bergerak maju dari berbagai lini.
Bupati Solok H. Epyardi Asda mengatakan, semua itu berkat kerja sama tim yang solid. Namun, kata Epyardi meski pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok mulai meningkat. Pihaknya akan tetap berupaya terus agar pertumbuhan itu juga berdampak pada angka kemiskinan.
Lebih lanjut katanya, masih banyak kerja-kerja pembangunan yang harus dilakukan ke depan, demi mewujudkan visi misi daerah. Karena sejumlah sektor akan menjadi perhatian dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
“Hal itu akan menjadi momentum kebangkitan Kabupaten Solok. Mambangkik Batang Tarandam, menjadikan Kabupaten Solok terbaik di Sumatera Barat,” cetusnya.
Pihaknya akan berusaha membangkitkan kembali, meski berbagai cobaan dan regulasi penghalang, dan dihadang tembok regulasi, satu kesatuan dikemas dengan baik, mulai dari pemerintahan paling bawah, Pemerintahan Jorong, Pemerintahan Nagari, Kecamatan, sampai pada Pemerintahan Kabupaten Solok.
Untuk mewujudkan kesemua itu menurut Epyardi Asda, tentu harus didukung oleh seluruh Anggota Komisi yang ada di DPRD Kabupaten Solok, partisipasi masyarakat melalui wadah forum komunikasi tungku tigo sajarangan, tali tigo sapilin yang terdiri dari Alim Ulama, Niniak Mamak, Cadiak Pandai, Pemuda, Bundo Kanduang, dan lainnya.
“Dalam pengambilan keputusan mengendapkan azas musyawarah mufakat, sehingga kecil kemungkinan ada komponen masyarakat yang merasa tertinggalkan dan merasa dirugikan,” ujarnya.
Menurut Epyardi Asda, diakui atau tidak. Dari berbagai program rentetan yang telah ditancapkan. Itu semua biarlah masyarakat yang menilainya. Sebagai janji kampanye beliau telah meluncurkan Ekskavator-Ekskavator yang telah berada di Kecamatan dan nagari, dapat digunakan nagari untuk berbagai kebutuhan. Seperti membuka akses jalan baru, membangun jalan usaha tani dan sebagainya. Untuk periode pertama kepemimpinan Bupati Solok Epyardi Asda, Pemkab Solok membuat gebrakan dengan program 1 ekskavator per kecamatan, yang di-launching pada 2021 lalu, dan kemudian diikuti dengan launching di beberapa nagari yang membutuhkan.
Alat berat yang merupakan program khusus dari Bupati Solok Epyardi Asda itu. Seiring berjalannya waktu telah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat, terutama untuk pembukaan akses jalan, dan jalan usaha tani.
"Alhamdulillah, masyarakat telah bisa membuka jalan-jalan, dan jalan usaha tani. Untuk mempermudah akses lalu lintas usaha pertanian masyarakat di Nagari. Untuk tahap awal ini, setiap nagari dapat menggunakan ekskavator secara bergiliran, untuk berapa lama lamanya penggunaan di tiap-tiap nagari, itu tergantung seberapa luas wilayah Nagari tersebut,” ujarnya.
Sejalan dengan itu kata Bupati Solok Epyardi Asda, dalam menata gerak dan laju pembangunan di Kabupaten Solok. Pihaknya akan memaksimalkan program-program yang berhubungan langsung dengan masyarakat, seperti peningkatan program penerapan teknologi pertanian, pariwisata dan perdagangan.
Paling tidak Kabupaten Solok akan sangat fokuskan tiga prioritas utama. Diantaranya Pariwisata, pertanian, perdagangan dan UMKM. Karena itu merupakan sektor utama di kabupaten Solok, dan sejauh ini perlu beberapa hal yang harus menjadi perhatian.
Hal ketiga tersebut, sudah dimaksimalkan dan masuk dalam rencana RPJMD 2021-2024. Sebagai bagian pendukung visi Mambangkik Batang Tarandam, yang telah diusung. Di sektor pariwisata, disebutkannya masih terbatasnya konektivitas infrastruktur infrastruktur menuju destinasi wisata. atraksi di destinasi wisata, serta terbatasnya aktivitas di destinasi wisata.
Selanjutnya, pada sektor pertanian, yakni belum optimalnya produktivitas pertanian. Hal ini disebabkan belum optimalnya aktifitas ekonomi pertanian dari hulu ke hilir. Karena terbatasnya ketersediaan benih yang berkualitas, tingginya gangguan hama dan penyakit pada tanaman dan rendahnya regenerasi petani dan akses permodalan.
Lebih lanjut, pada sektor koperasi dan usaha juga masih minimnya akses modal koperasi dan UMKM terhadap dunia perbankan. Karena belum optimalnya fungsi dan kelembagaan koperasi yang ada di tengah masyarakat.
Persentase jumlah koperasi yang tidak aktif pun masih tinggi. Serta akses pemasaran dan promosi bagi produk koperasi masih belum optimal. Karena belum meratanya standar produk pada koperasi serta UMKM.
“Fenomenanya, jumlah yang non aktif hampir sama banyak dengan yang aktif, kita harus segera memecahkan permasalahan ini, dan membantu koperasi yang non aktif untuk beroperasi kembali,” katanya.
Lalu, Ia mengatakan pada sektor investasi juga terdapat kendala seperti pada realisasi investasi di kecamatan, maupun nagari yang belum merata serta ketersedian dan kualitas infrastruktur penunjang investasi.
Selain itu katanya, pada sektor perdagangan masih terdapat permasalahan yaitu dominasi barang impor, kerentanan fluktuasi harga barang konsumsi terutama bahan pokok, masih belum optimalnya pemasaran dan produk industri lokal.
“Saya berharap ke depan, masyarakat Kabupaten Solok dapat berubah menjadi lebih baik dan maju. Serta perekonomian masyarakat setempat dapat meningkat. Banyak pekerjaan rumah ketika saya meninggal sekarang, semuanya harus diperbaiki secepatnya, maka saya mengusung visi Mambangkik Batang Tarandam. Kita harus menggali potensi -potensi yang ada, bagaimana menyeimbangkan perekonomian, meskipun pandemi saat ini masih melanda.Kita harus bekerja keras, dan mari bersama-sama kita bersatu untuk membangun Kabupaten Solok,” jelasnya.
Dikatakan Epyardi Asda, perlindungan akan menjamin, selama dirinya masih diunggulkan sebagai Bupati Solok, pembangunan di Kabupaten Solok ini diupayakan akan merata di seluruh Kabupaten Solok.
“Anggaran Berbasis Kebutuhan Rakyat, setiap sen duit rakyat akan kami berikan kepada masyarakat untuk pembangunan di Kabupaten Solok ini,” cetusnya.
Diakui atau tidak, sebagai aplikasi dari buah kepemimpinan Bupati Solok Epyardi Asda, walau belum genap dua tahun sampai sekarang. Rentetan pembangunan dan prestasi berhasil diukir.
Rentetan prestasi yang dituai Pemkab Solok sejak kepemimpinan Bupati Solok Epyardi Asda di antaranya.
1. Penghargaan Standar Kepatuhan Pelayanan Publik, tahun 2022 dengan nilai 88.73% predikat A.
2. Penghargaan Perpustakaan Tingkat Nasional 2021.
3. Penghargaan Dari BKKBN, sukses menurunkan Stunting tahun 2022.
4. Penghargaan mampu mempertahankan Opini OTP kelima kelima tahun 2022.
5. Penghargaan Capaian 100% dana bergulir masyarakat BUMDESMA dari Mentri Desa PDTT 2023.
6. Penghargaan Anugrah Media Humas (AMH) 2022.
7. Penghargaan Daerah Pendukung UMKM 2022, terkolaboratif di wilayah Sumbar 2022.
8. Penghargaan sebagai satu-satunya Bupati/Walikota di Sumbar terpilih mengikuti acara Digital Leadership Academy (DLA) ke Singapura oleh Kominfo RI 2022.
9. Penghargaan Pemkab Solok sebagai daerah Bebas Frambusia tingkat Nasional di Lombok 2022, dan banyak prestasi lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. (Adv)
Post a Comment