[4] Mufakat Berbalut Siasat, Mengepung Athari, Demi Ambisi "Membalas" Epyardi
[4] Mufakat Berbalut Siasat, Mengepung Athari, Demi Ambisi "Membalas" Epyardi
Pentas Pileg DPR RI 14 Februari 2024 di Kabupaten Solok, "Kompak" Menggerus Suara Athari Gauthi Ardi
"Perseteruan" Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, dengan berbagai elemen, membuat nuansa Pileg 14 Februari 2024 di Kabupaten Solok memanas. Barisan "seteru politik" Epyardi Asda, kini "menarget" Athari Gauthi Ardi, anak kandung Epyardi Asda di pentas Pileg DPR RI 14 Februari 2024. Mungkinkah, dengan "mengepung" Athari di Kabupaten Solok, kekuatan Epyardi Asda bakal melemah dan tumbang?
Laporan RIJAL ISLAMY, Solok
Athari Gauthi Ardi sukses memuncaki perolehan suara Pileg DPR RI tahun 2019 di Kabupaten Solok dengan meraih 30.430 suara. Athari, yang tinggal di Jakarta Selatan itu, unggul sangat jauh dari mantan Bupati Solok periode 2010-2015 Syamsu Rahim (NasDem) yang meraih 10.357 suara. Kemudian Andre Rosiade (Gerindra) yang meraih 8.038 suara, Eka Putra (Demokrat) yang meraih 6.045 suara, dan Hermanto (PKS) yang meraih 5.325 suara.
Bahkan, selain dengan Syamsu Rahim yang "dialiri" darah keturunan Kabupaten Solok, Athari Gauthi Ardi, juga unggul jauh dengan kontestan asal Kabupaten Solok lainnya. Seperti Bachtul dari PPP (4.241 suara), Marzul Very dari Hanura (4.198 suara), Evelinda dari Partai Golkar (2.733 suara), Yan Hiksas dari Partai Golkar (2.613 suara), Desi Asmaret dari PAN (2.088 suara), dan Fauzi Bahar dari NasDem (1.237 suara).
Sosok Athari yang lekat dengan Epyardi Asda, juga sukses membuat Partai Amanat Nasional (PAN) memuncaki perolehan suara di Kabupaten Solok, dengan meraih total 47.482 suara. Unggul atas Gerindra (30.881 suara), PKS (18.601 suara), NasDem (18.281 suara), Partai Golkar (16.951 suara), Demokrat (15.845 suara), dan PPP (14.604 suara).
Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pileg 2019 di Kabupaten Solok sebanyak 281.902 orang. Saat hari pencoblosan tanggal 17 April 2019, pemilih yang datang dan menggunakan surat suara DPR RI sebanyak 209.837 orang. Sementara, untuk Pileg 2024 mendatang, KPU Kabupaten Solok pada 21 Juni 2023 lalu mengumumkan bahwa DPT Kabupaten Solok meningkat menjadi 287.151 orang. Hal itu belum termasuk dengan penambahan dari Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Akumulasi perolehan suara DPR RI untuk Sumbar 1 yang meliputi Kota Padang, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan, Sijunjung, Kota Sawahlunto, Dharmasraya, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, menempatkan Athari Gauthi Ardi berada di peringkat kedua dengan raihan total 82.982 suara. Posisi puncak ditempati Andre Rosiade (Gerindra) dengan 133.994 suara. Posisi ketiga hingga kedelapan ditempati Asli Chaidir (PAN) dengan 70.057 suara, Darizal Basir (Demokrat) 65.877 suara, Suir Syam (Gerindra) 51.556 suara, Hermanto (PKS) 50.146 suara, Lisda Hendrajoni (NasDem) 37.326 suara dan Darul Siska (Partai Golkar) 26.920 suara.
Sebagai satu-satunya incumbent (petahana) DPR RI asal Kabupaten Solok, tentu saja, Athari menjadi target bersama bagi para Caleg DPR RI yang berasal atau memiliki "darah" keturunan Kabupaten Solok. Setidaknya, ada delapan Caleg DPR RI asal Kabupaten Solok yang akan bertarung selain Athari. Mereka adalah Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nofi Candra dari Partai Gerindra, Irwan Afriadi, Fauzi Bahar dan Delmeria dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Suwirpen Syuib dari Partai Demokrat, Evelinda dari Partai Golkar, Edi Yosepson dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mereka diyakini akan menggerus suara Athari. Apalagi yang selama ini memiliki "dendam politik" dan persisian dengan Epyardi Asda. Bahkan, dari titik basis yang dimiliki, mereka tersebar merata di seluruh bagian Kabupaten Solok.
Lalu, bagaimana peluang delapan kandidat yang akan bertarung di kontestasi Pileg DPR RI "menggerus" suara Athari? Mari kita bahas satu-persatu.
H. Dr. Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo
Mantan Bupati Solok dua periode (2005-2010 dan 2016-2021) Gusmal Dt Rajo Lelo, menempati "pole position" (barisan terdepan) suara DPR RI di Kabupaten Solok pada Pileg 2024. Selain dikenal dengan kesantunan dan daya ingatnya yang luar biasa terhadap orang yang sempat dikenalnya, Gusmal sebelumnya menjadi role model (panutan) pegawai di birokrasi. Pria kelahiran 22 Juni 1954 itu, memulai karier birokratnya dari bawah. Mulai dari staf, Kasi, Kasubag, Kabag, Camat, Kepala Dinas, Kepala Bappeda, hingga puncaknya menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok.
Dari perjalanan sekira 20 tahun menjadi birokrat di Kabupaten Solok, Gusmal dikenal sangat dekat dan menjadi kesayangan bagi siapapun, baik bawahan, rekan, atasan, maupun masyarakat. Terbukti, memilih pensiun di tahun 2005 untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Solok, Gusmal dengan mulus terpilih bersama Wakilnya Desra Ediwan Anantanur. Gusmal-Desra tercatat dalam sejarah sebagai Bupati dan Wabup Solok pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat.
Pada Pilkada 2010, Gusmal yang berpasangan dengan Edi Erizon (kakak kandung Epyardi Asda), harus menerima kenyataan pahit karena kalah tipis dari Walikota Solok Syamsu Rahim yang berpasangan dengan Desra Ediwan Anantanur. Semakin pahit, karena setahun berselang, Gusmal menjadi pesakitan di meja hijau karena didakwa dalam kasus korupsi penjualan tanah negara di Bukit Bekicot, Kecamatan Gunung Talang. Kasus ini berawal saat ada warga yang menjual tanah, dan peran Gusmal yang saat itu adalah Bupati Solok, dianggap memberi rekomendasi penjualan tanah tersebut. Meski terus membela diri, Gusmal tetap divonis bersalah dan menjalani hukuman di Lapas Muaro Padang.
Di Pilkada 2015, saat Gusmal sudah beberapa tahun selesai menjalani hukuman, Gusmal yang awalnya enggan maju, terus didesak maju oleh berbagai elemen masyarakat. Apalagi, mayoritas masyarakat Kabupaten Solok tidak percaya Gusmal sebagai koruptor, karena tidak sepeserpun ada aliran dana ke dirinya, dan menganggap ada orang-orang yang ingin menzaliminya.
Singkat cerita, Gusmal yang berpasangan dengan Yulfadri Nurdin, sukses membuktikan dirinya "tidak bersalah" di alam fikiran masyarakat Kabupaten Solok. Gusmal-Yulfadri sukses mengungguli Desra Ediwan Anatanur-Bachtul dan Agus Syahdeman-Wahidup.
Di Pileg DPR RI 2024, Gusmal maju dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan nomor urut 1.
H. Nofi Candra, SE
Sejak awal reformasi, Nofi Candra dikenal sebagai sosok pengusaha muda yang aktif berorganisasi. Tercatat, dirinya sempat menjadi Ketua KNPI Kota Solok, Ketua KONI Kabupaten Solok, dan menjalankan bisnis pembibitan jagung di bawah bendera PT Citra Nusantara Mandiri (CNM) bersama sanga ayah, Alm. H Syukri beserta sejumlah kolega bisnisnya.
Keikutsertaan NC di dunia politik berawal dari kedekatannya dengan tokoh-tokoh muda yang masuk ke dunia politik. Bahkan, NC menjadi salah satu deklarator Ormas Nasional Demokrat di Sumbar, yang Ormas itu akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Partai NasDem. Bahkan, hingga Pilkada Kabupaten Solok tahun 2020 lalu, NC menjadi kader Partai NasDem dan baru beberapa bulan lalu pindah ke Partai Gerindra.
Kiprah Nofi Candra di dunia politik semakin intens saat dirinya terpilih menjadi Senator (Anggota DPD RI) asal Sumbar pada 2014. Menjalani lima tahun di DPD RI, Nofi Candra tidak ikut di kontestasi politik di 2019 karena ingin fokus menghadapi Pilkada Kabupaten Solok 2020. Meski kalah tipis dari Epyardi Asda-Jon Firman Pandu, Nofi Candra akhirnya memutuskan pindah ke Partai Gerindra untuk Pileg DPR RI 2024 Dapil 1 Sumbar dengan nomor urut 7 di Daftar Calon Sementara (DCS).
Irwan Afriadi, Fauzi Bahar dan Delmeria
Kontestasi Pileg DPR RI di Partai NasDem Dapil Sumbar 1, menghadirkan "lago sakandang" (pertarungan satu wilayah) tiga kontestan. Yakni Anggota DPRD Sumbar dua periode Irwan Afriadi, mantan Walikota Padang dua periode Fauzi Bahar dan Anggota DPR RI dari Dapil Sumut Delmeria. Ketiganya, membagi wilayah Kabupaten Solok menjadi tiga basis. Yakni Irwan Afriadi di Solok bagian Selatan, Delmeria di Solok bagian tengah dan Fauzi Bahar di Solok bagian utara. Ketiganya juga memiliki keunggulan masing-masing, seperti Delmeria sebagai seorang incumbent, Fauzi Bahar sebagai Ketua LKAAM Sumbar, maupun Irwan Afriadi sebagai Anggota DPRD Sumbar dua periode.
Di Daftar Calon Sementara (DCS) Pileg DPR RI 2024 dari Partai NasDem, Irwan Afriadi menempati nomor urut 2, Delmeria nomor urut 5 dan Fauzi Bahar nomor urut 6.
Suwirpen Syuib
Wakil Ketua DPRD Sumbar 2019-2024 dari Partai Demokrat ini berasal dari Nagari Batu Banyak, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok. Namun, di Pileg DPRD Sumbar 2019 lalu, pria yang akrab dengan panggilan Pen Banio itu maju dari Dapil 1 Kota Padang. Tentu, hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi Suwirpen, karena Kota Padang termasuk wilayah Dapil 1 Sumbar untuk DPR RI.
Jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sumbar, sebenarnya sudah menjelaskan siapa Suwirpen. Apalagi, di Pileg DPR RI 2019 lalu, Partai Demokrat mendapatkan 15.845 suara dan 21.510 untuk suara DPRD Kabupaten Solok. Peluang Suwirpen semakin meningkat karena di wilayah timur Kabupaten Solok, dirinya sangat diharapkan. Di DCS Pileg DPR RI Partai Demokrat Sumbar 1, Suwirpen menempati nomor urut 3.
Evelinda
Berasal dari Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Evelinda menjadi perempuan yang sangat berpengalaman di Sekretariat DPR RI. Pasalnya, sudah hampir 25 tahun Evelinda menjadi Tenaga Ahli (TA) DPR RI dengan berbagai Anggota DPR RI. Seperti Azwir Dainy Tara, Betti Shadiq Pasadigoe, dan sekarang TA dari Bendahara Umum Partai Golkar Dito Ganinduto, MBA. Tentu, perempuan kelahiran 9 Maret 1978 ini, tahu persis dan mengerti apa yang akan dikerjakan jika nantinya terpilih menjadi Anggota DPR RI. Apalagi, sebagai orang yang dekat dengan pengurus DPP Partai Golkar, Evelinda selama ini seringkali membawa "kue-kue" pembangunan ke Kabupaten Solok.
Selain itu, kiprah Evelinda semakin kuat, dengan banyaknya tokoh masyarakat asal Salayo yang berkiprah di level nasional. Di DCS Pileg DPR RI 2024 Sumbar 1 dari Partai Golkar, Evelinda menempati nomor urut 3.
Edi Yosepson
Nama Edi Yosepson muncul belakangan di kontestasi Pileg DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Dapil 1 Sumbar. Pria yang berprofesi sebagai wartawan ini, adalah Ketua Ormas Pro Jokowi (Projo) Kabupaten Solok. Sehingga, diharapkan akan menjadi salah satu pengibar panji PDI Perjuangan di Sumbar 1, khususnya Kabupaten Solok. Hubungannya dengan para petinggi Projo, baik di tingkat Sumbar maupun tingkat nasional, menjadi sisi lebih, karena bisa membawa berbagai kebijakan-kebijakan strategis ke Sumbar. Di DCS Pileg DPR RI 2024 Dapil Sumbar 1, Edi Yosepson menempati nomor urut 6.
Kandidat Lain
Di samping sejumlah Caleg DPR RI yang memiliki darah keturunan Kabupaten Solok, sejumlah calon-calon lainnya, juga memiliki peluang besar meraup suara signifikan di Kabupaten Solok 2024 mendatang. Sebagai ilustrasi, dari 200 ribuan suara hanya sekira seperempatnya yang menjatuhkan pilihan ke kandidat asal Kabupaten Solok. Artinya, tiga seperempat atau 75 persen memilih kandidat dari luar.
Dari data Pileg DPR RI 2019, Andre Rosiade dari Gerindra meraih 8.038 suara, Eka Putra (Demokrat) meraih 6.045 suara, Syuir Syam (Gerindra) 5.122 suara, Hermanto (PKS) 5.325 suara.
Ada sejumlah kandidat dari luar Kabupaten Solok yang sudah berinvestasi politik dengan intens di Bumi Markisa. Mereka bahkan sudah memasang "kaki-kaki" di Kabupaten Solok yang terdiri dari kandidat DPRD Sumbar Dapil 7, kandidat separtai dari Caleg di 5 Dapil Kabupaten Solok, maupun sejumlah tokoh masyarakat. Dari Partai Gerindra ada Vasko Ruseimy yang menggarap anak-anak milenial dan kalangan emak-emak. Staf khusus Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco ini, dikenal sebagai content creator atau biasa disebut youtuber.
Dari Partai NasDem, ada Suherman yang diketahui sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Solok dan para Caleg di seluruh Dapil di Kabupaten Solok.
Dari PDI Perjuangan, ada nama mantan Kapolda Sumbar Irjen Pol (Purn) Fakhrizal, yang saat menjabat sangat dekat dengan masyarakat Sumbar. Polisi Niniak Mamak ini, meninggalkan banyak kenangan baik di masyarakat Sumbar.
Di PKS ada Hj. Harneli yang merupakan istri dari Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. Apalagi, di Pemprov Sumbar, cukup banyak ASN yang berasal dari Kabupaten Solok. (***)
Perolehan Suara Pileg DPR RI di Kabupaten Solok 2024
Partai Amanat Nasional (PAN)
Athari Gauthi Ardi 30.430
Asli Chaidir 5.316
Desi Asmaret: 2.088
Coblos PAN: 5.565
Total Suara PAN: 47.482
Partai Nasional Demokrat (NasDem)
Syamsu Rahim: 10.357
Fauzi Bahar: 1.237
Lisda Hendrajoni: 679
Coblos NasDem: 1.822
Total NasDem: 18.281
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Andre Rosiade: 8.038
Syuir Syam: 5.122
Edriana: 3.171
Coblos Gerindra: 9.716
Total Gerindra: 30.881
Partai Demokrat (PD)
Eka Putra: 6.045
Darizal Basir: 3.616
Coblos Demokrat: 4.061
Total Demokrat: 15.845
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Hermanto: 5.325
Coblos PKS: 4.991
Total PKS: 18.601
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Bachtul: 4.241
Coblos PPP: 2.282
Total PPP: 14.604
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
Marzul Very: 4.198
Coblos Hanura: 1.004
Total Hanura: 6.435
Partai Golongan Karya (Golkar)
Darul Siska: 3.203
Evelinda: 2.733
Yan Hiksas: 2.613
Coblos Golkar: 3.307
Total Suara Golkar: 16.951
Daftar Perolehan Suara Anggota DPR RI Dapil Sumbar 1 Tahun 2019
1. Andre Rosiade Gerindra 133.994 suara.
2. Athari Gauthi Ardi PAN 82.982 suara.
3. Asli Chaidir PAN 70.057 suara.
4. Darizal Basir Demokrat 65.877 suara.
5. Suir Syam Gerindra 51.556 suara.
6. Hermanto PKS 50.146 suara.
7. Lisda Hendrajoni Nasdem 37.326 suara.
8. Darul Siska Golkar 26.920 suara.
Post a Comment