H. Dr. Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo di Mata Rekan Mantan ASN Pemkab Solok
H. Dr. Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo di Mata Rekan Mantan ASN Pemkab SolokMuslim Alwi: Gusmal Sudah Berulang Kali Buktikan Kapasitasnya!
SOLOK, PATRONNEWS.CO.ID - Majunya Mantan Bupati Solok dua periode (2005-2010 dan 2016-2021) H. Dr. Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo di pentas Pileg DPR RI 2024, disambut antusias oleh berbagai elemen di Kabupaten Solok dan Sumatera Barat. Pamong senior asal Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok tersebut, selama ini dinilai sudah menancapkan kesan baik yang mendalam bagi masyarakat Kabupaten Solok dan Sumatera Barat.
Dari sekian banyak koleganya sesama aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Solok, hampir seluruhnya meninggalkan kesan baik terhadap personal Gusmal. Salah satunya adalah Muslim Alwi, rekan sejawat Gusmal saat menjadi ASN di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Solok medio tahun 1990-an. Muslim Alwi yang pensiun pada 2006, saat Gusmal menjadi Bupati Solok periode 2005-2010, menjadi pegawai Bappeda Kabupaten Solok pada tahun 1993-1998.
Muslim Alwi menjadi Kepala Bidang (Kabid) Fisik dan Prasarana, yang membawahi perencanaan jalan, jembatan, irigasi, lingkungan hidup, tata ruang dan tata guna tanah. Muslim Alwi menggantikan jabatan Gusmal yang promosi jabatan menjadi Kepala Pembangunan Desa (Bangdes), jabatan eselon 2 setingkat Kepala Dinas. Beberapa tahun kemudian, Gusmal kemudian menjadi atasan Muslim Alwi saat kembali dipromosikan menjadi Kepala Bappeda Kabupaten Solok.
Menurut Muslim Alwi, saat itu Gusmal menjadi sebuah fenomena luar biasa di Kabupaten Solok. Karena kariernya yang melejit di usia sangat muda. Meskipun, saat itu, Pemkab Solok memiliki pamong-pamong senior sarat pengalaman. Seperti Rusdi Lubis, Benny Mukhtar, Zul Evi Astar, Sudirman Gani, Surya Dharma Sabirin, Syafril Chatib dan sederet nama-nama beken lainnya. Apalagi, medio 1990-an itu, Kabupaten Solok dipimpin oleh dua bupati yang fenomenal, yakni Nurmawan dan Gamawan Fauzi.
"Saya termasuk orang beruntung karena pernah mengenal Gusmal. Bahkan pernah menggantikan jabatannya sebagai Kabid Fisik dan Prasarana di Bappeda Kabupaten Solok, yang kemudian menjadi atasan saya saat menjadi Kepala Bappeda. Dari awal mengenalnya, Gusmal adalah pribadi yang santun, energik, komitmen dan selalu tampil sebagai problem solver (penyelesai masalah) di Pemkab Solok. Dalam kesehariannya, Gusmal dikenal sebagai pegawai yang selalu bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan penuh tanggung jawab. Apapun tugas yang dibebankannya, selalu selesai dengan baik," ungkapnya.
Muslim Alwi menilai, bibit-bibit kepemimpinan Gusmal sudah terlihat sejak menjadi Staf di Pemkab Solok. Karena Gusmal dikenal sebagai pegawai yang pandai ke bawahan dan ke atasan. Gusmal selalu bisa memimpin tim dan bisa mengerahkan timnya untuk bekerja dengan semua orang. Sejalan dengan itu, hubungannya dengan atasan, terbina dengan baik, karena progress dan kinerja yang diperlihatkan. Dengan atasannya, Gusmal dikenal tak pernah ragu-ragu menyampaikan kendala ke pimpinan, dan selalu mencarikan beragam solusi. Baik yang terkait dengan pekerjaan, hingga masalah pribadi keluarga pegawai.
"Dalam kesehariannya, Gusmal menjadi panutan semua pegawai. Selalu masuk kantor paling awal, selalu mendahulukan pekerjaan prioritas, selalu membagi kerja dengan sangat cermat, dan selalu bisa menjalin koordinasi dengan semua orang. Baik atasan, rekan selevel, bawahan, hingga pegawai rendahan. Singkatnya, Gusmal adalah role model pegawai di Kabupaten Solok saat itu. Namun, meski kariernya melejit begitu cepat dan tentu ada yang cemburu, namun tak ada perlakuan Gusmal yang bisa menjadi alasan orang untuk membencinya. Justru, kalau ada yang punya masalah, Gusmal selalu dicari, karena dia dikenal sebagai problem solver (penyelesai masalah). Baik masalah pekerjaan, teman sejawat, keluarga, hingga masaah pribadi," ungkapnya.
Muslim Alwi juga menuturkan, saat Gusmal diangkat menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok, tak ada yang berubah dari tampilan pribadi Gusmal. Gusmal menurutnya selalu menyempatkan untuk menyapa, tak pernah cuek, menjaga silaturahmi, dan tak pernah lupa dengan orang yang pernah dikenalnya. Meskipun, saat itu, jabatannya adalah jabatan tertinggi di kepegawaian Pemkab Solok.
"Saya hanya segelintir orang yang beruntung pernah bekerja dengan Gusmal. Setiap pegawai, memiliki kesan sendiri-sendiri terhadapnya. Bahkan, dari yang pernah saya dengar, pegawai-pegawai rendahan, honorer, hingga cleaning service (petugas kebersihan) memiliki kesan baik dengannya. Karena Gusmal selalu menghargai semua orang," ungkapnya.
Selain pernah menjabat di berbagai Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Solok, Sekda dan menjadi Bupati Solok dua periode, menurut Muslim Alwi, Gusmal sebelumnya juga sudah menorehkan peninggalan yang monumental bagi masyarakat Kabupaten Solok, namun tidak begitu banyak yang mengetahui. Di antaranya, perintisan Jalan Pintu Angin antara Guguak dan Lubuk Selasih, jalan-jalan di Alahan Panjang, Jalan dari Sariak Bayang ke Rimbo Data, dan sejumlah program-program lainnya.
Terkait dengan majunya Gusmal di Pileg DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 14 Februari 2024, Muslim Alwi mengaku sangat antusias. Meskipun secara umur, Gusmal tidak lagi muda, namun menurut Muslim Alwi, secara fisik dan fikiran, Gusmal masih sangat kuat. Menurutnya, hubungan emosional yang terjalin sangat baik dan lama dengan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Solok maupun daerah lainnya, akan menjadi kunci terpilihnya Gusmal menjadi Anggota DPR RI periode 2024-2029.
"Fisik dan fikiran beliau masih sangat mendukung. Kalau beliau sudah memutuskan untuk maju, beliau tak pernah ragu dan tentu sudah melalui pertimbangan yang sangat matang. Bahkan, beliau pernah bermasalah hukum setelah kalah di Pilkada 2010, namun saat maju di Pilkada 2015, beliau kembali terpilih. Artinya, masyarakat tidak percaya beliau bersalah, sehingga akhirnya kembali dipilih masyarakat dengan suara telak. Tentu, hal itu menjadi pengalaman berharga bagi beliau, untuk bekerja hati-hati dan lebih baik lagi ke depannya," ungkapnya.
Terkait harapannya ke Gusmal jika terpilih menjadi Anggota DPR RI, Muslim Alwi hanya berharap Gusmal untuk senantiasa lebih memikirkan kepentingan masyarakat. Meningkatkan peran memikirkan Solok dan Sumbar, serta sumbangsih ke daerah.
"Sebagai pensiunan dan orang-orang yang pernah mengenal Gusmal, tentu doa terbaik dan upaya sesuai kemampuan yang bisa kami lakukan untuk Gusmal. Namun, sebagai orang pernah mengenal Gusmal, saya bersaksi bahwa beliau adalah orang baik. Gusmal sudah berulang kali membuktikan kapsitasnya. Sehingga, beliau layak terpilih," ungkapnya.
Sekilas H Dr. Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo
Selama ini, H. Dr. Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo, dikenal dengan kesantunan dan daya ingatnya yang luar biasa terhadap orang yang pernah dikenalnya. Gusmal sebelumnya juga menjadi "Role model" (panutan) bagi pegawai di birokrasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemda daerah lainnya.
Pria kelahiran 22 Juni 1954 itu, memulai karier birokratnya dari bawah. Mulai dari staf, Kasi, Kasubag, Kabag, Camat, Kepala Dinas, Kepala Bappeda, hingga puncaknya menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok.
Dari perjalanan sekira 20 tahun menjadi birokrat di Kabupaten Solok, Gusmal Datuak Rajo Lelo dikenal sangat dekat dan menjadi kesayangan bagi siapapun, baik bawahan, rekan, atasan, maupun masyarakat. Terbukti, memilih pensiun di tahun 2005 untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Solok, Gusmal dengan mulus terpilih bersama Wakilnya Desra Ediwan Anantanur. Gusmal-Desra tercatat dalam sejarah sebagai Bupati dan Wabup Solok pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat.
Pada Pilkada 2010, Gusmal yang berpasangan dengan Edi Erizon (kakak kandung Bupati Solok Epyardi Asda), harus menerima kenyataan pahit karena kalah tipis dari Walikota Solok Syamsu Rahim yang berpasangan dengan Desra Ediwan Anantanur. Semakin pahit, karena setahun berselang, Gusmal menjadi pesakitan di meja hijau karena didakwa dalam kasus korupsi penjualan tanah negara di Bukit Bekicot, Kecamatan Gunung Talang. Kasus ini berawal saat ada warga yang menjual tanah, dan peran Gusmal yang saat itu adalah Bupati Solok, dianggap memberi rekomendasi penjualan tanah tersebut. Meski terus membela diri dengan fakta-fakta dan argumen, namun diduga karena kuatnya tekanan dari lawan-lawan politik, Gusmal tetap divonis bersalah dan menjalani hukuman di Lapas Muaro Padang.
Di Pilkada 2015, saat Gusmal sudah beberapa tahun selesai menjalani hukuman, Gusmal yang awalnya enggan maju, terus didesak maju oleh berbagai elemen masyarakat. Apalagi, mayoritas masyarakat Kabupaten Solok tidak percaya Gusmal sebagai koruptor, karena tidak sepeserpun ada aliran dana ke dirinya, dan menganggap ada orang-orang yang ingin menzaliminya.
Singkat cerita, Gusmal yang berpasangan dengan Yulfadri Nurdin, sukses membuktikan dirinya "tidak bersalah" di alam fikiran masyarakat Kabupaten Solok. Gusmal-Yulfadri sukses mengungguli Desra Ediwan Anatanur-Bachtul dan Agus Syahdeman-Wahidup.
Di Pileg DPR RI 2024, Gusmal maju dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan nomor urut 1. Dapil Sumbar 1 meliputi Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang. (PN-001)
Post a Comment