Bisik-bisik Yota Balad, Menuju Pariaman Satu
KOTA Pariaman, yang sudah berusia 22 tahun per 2 Juli 2024 mendatang, termasuk dalam salah satu kota di tanah air, yang ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, 27 November 2024.
Sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 2 , tertanggal 26 Januari 2024, Pilkada akan dimulai bergerak dengan pendaftaran calon, 27 Agustus hingga 29 Agustus 2024. Dan, pemungutan suara sendiri, dilangsungkan pada 27 November 2024.
Artinya, proses pilkada akan berlangsung sekitar enam bulan lagi. Kurun waktu yang tak terlalu lama, mengingat tanpa terasa waktu akan terus bergulir.
Kota Pariaman, yang 14 Pebruari baru saja dihebohkan kegiatan Pemilu legislatif, belakangan mulai terdengar dengan suara "bisikan-bisikan" Pilkada serentak.
Suara itu mulai terdengar dari warung-warung dan palanta lepau, hingga gedung legislatif. Tak urung juga di lingkungan Pemerintah Kota sendiri.
Adalah peristiwa wajar-wajar saja. Mengingat hari ini, Kota Pariaman dipimpin seorang penjabat walikota, yang tugasnya selain melaksanakan aktivitas pemerintahan pasca habisnya periode kepemimpinan Genius-Mardison, sekaligus menyiapkan suksesi kepemimpinan Kota Pariaman.
Maka, di antara nama yang santer menjadi bisikan-bisikan ditengah wargakota Pariaman, adalah Yota Balad, S.STP, M.Si.
Yota, yang sudah malang melintang dilingkungan Pemerintah Kota Pariaman itu, diyakini mampu menjadi suksesor, sebagai salah satu bakal calon Walikota Pariaman.
Diantara riwayat jabatan Yota, pernah menjadi Camat Pariaman Tengah, Kadis Perhubungan Kota Pariaman, serta Kepala Inspektorat, sebelum diamanahkan menjadi Sekretaris Daerah Kota Pariaman.
Pria berbadan gempal ini, memang harus beresiko bila harus maju sebagai Calon Walikota Pariaman. Dia harus berhenti sebagai Sekretaris Daerah, atau mengajukan pensiun dini sebagaimana diatur oleh perundang-undangan. Hal yang sama sudah dilakukan seniornya Genius Umar, yang memilih pensiun muda, ketika hendak mencalonkan diri sebagai pimpinan kota Pariaman.
Tapi, siapkan Yota Balad untuk pensiun muda? Jenjang karier tertinggi bagi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah menjadi Sekda.Pasca jabatan sekda, maka pilihan lain adalah pindah ke provinsi, atau hijrah ke jalur politik. Bila, Yota melihat, ada peluang sebagai calon walikota terbuka, tentulah ini menjadi kesempatan terbaik,maju dengan segala konsekuensinya.
Sejauhmana peluang Yota Balad? Melihat kandidat yang akan tampil dalam pagelaran Pilkada Kota Pariaman 2024, diperkirakan yang akan menjadi kompetitor Yota adalah seniornya sendiri, mantan Wako Genius Umar, dan mantan Wawako Mardison Mahyudin.
Peta pertarungan, bila Yota Balad maju, untuk sementara berlangsung segitiga. Walaupun tidak tertutup bakal calon lain akan hadir dan ikut Pilkada. Sebab, dalam sejarah Pilkada di Kota Pariaman, pernah diikuti lima pasang calon.
Melihat pengalaman pemerintahan Yota Balad, putra Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah, dan sumando urang Nareh, Kecamatan Pariaman Utara ini, memang sudah waktunya melangkah ke jenjang jabatan publik.
Di Sumatera Barat, cukup banyak contoh mereka yang melangkah dari Sekda atau pejabat Eselon dua, sukses menjadi kepala daerah.
Sebagai contoh, Drs. Djufri, mantan Sekda Bukittinggi menjadi Walikota, Ismet Amzis dari Sekda Bukittinggi menjadi Walikota Bukittinggi, Drs Zuiyen Rais dari Sekda Kota Padang sukses jadi walikota Padang, Drs. Mukhlis Rahman, dari Sekretaris Kota Pariaman menjadi Walikota Pariaman dua periode, teranyar Benny Dwifa Yuswir S.STP, mantan Kepala Bappeda Sijunjung, manjadi Bupati Sijunjung.
Artinya, adalah hal yang wajar-wajar saja, bahkan lumrah, seorang pejabat Sekretaris Daerah melangkah dan bercita-cita untuk menjadi seorang kepala daerah.
Maka, bisik-bisik tentang Yota Balad membidik atau didorong oleh masyarakat menjadi Pariaman Satu, menunggu waktu. Apakah seorang Yota Balad ingin mengembangkan pengabdian lebih luas untuk Kota Pariaman, atau tetap bertahan sebagai sekda yang ada periodenya, tergantung semangat, dukungan politis serta tekad mundur dari jabatan sekda. Kita tunggu, waktunya! (***)
Oleh: Wiztian Yoetri, Wartawan Senior
Post a Comment