Pemko Solok Pantau Kenaikan Harga Bahan Pokok
SOLOK, PATRONNEWS.CO.ID - Terkait imbauan dan surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan tentang pengendalian inflasi di Kota Solok, Pemerintah Kota Solok pantau perkembangan harga bahan-bahan pokok selama dua minggu ke depan.Pemko Solok sebagai bagian dari Tim Pengendalian inflasi daerah berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya pengendalian inflasi, untuk mencegah terjadinya inflasi dengan terus meningkatnya harga bahan-bahan pokok tersebut, terutama inflasi komoditi pangan strategis.
Tapi sifatnya masih berupa pantauan, atau berjaga-jaga, dan kemudian baru merumuskan kebijakan apa nantinya yang dapat diambil untuk mengintervensi harga-harga yang beredar di pasaran, sehingga masyarakat menengah ke bawah tidak terlalu tercekik akibat naiknya harga-harga tersebut, dan yang pastinya dengan sendirinya hal tersebut akan mencegah terjadinya inflasi.
Mengenai hal tersebut, Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra menyebut Pemerintah Kota Solok akan perkuat strategi pengendalian inflasi pangan, melalui pengoptimalan pengendalian inflasi dari sisi suplai (persediaan).
Dikatakannya, langkah pengendalian tersebut berlandaskan pada kerangka 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) sehingga mendukung daya beli masyarakat dalam pemulihan ekonomi nasional.
Tak hanya itu, untuk menjaga laju inflasi tengah menjadi isu nasional, Wawako juga meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk juga turut serta mengawasi kestabilan harga bahan pokok di masyarakat. “Kepada TPID untuk dapat menjaga kestabilan harga, ini perlu dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala baik pantauan pasokan pangan maupun harga,” kata Wawako Ramadhani, Senin (12/5/2024).
Karena, antara pasokan terjadi sinergi yang berbanding lurus, kalau pasokan berlebih ada kecenderungan harga akan turun begitu juga sebaliknya, kurangnya pasokan akan mengakibatkan lonjakan harga dan ini sering terjadi pada hari-hari besar keagamaan.
la juga menyampaikan bahwa untuk menurunkan inflasi pada level yang rendah dan stabil perlu dukungan dari pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk mengatasi gangguan (shock) dari sisi penawaran (supply), termasuk gejolak harga pangan dan harga yang diatur pemerintah.
Lebih lanjut, Wawako Ramadhani menjelaskan, Pemerintah Kota Solok saat ini berupaya untuk mendorong pelaku UMKM untuk lebih dekat dengan pasar digital, karena ada andil besar dalam pengendalian laju inflasi.
Secara nasional, pengendalian inflasi menjadi perhatian serius pemerintah dalam pemulihan perekonomian. Sejumlah strategi disiapkan untuk membangun ekonomi negara dan daerah.
Menurutnya, saat ini, waktu yang tepat untuk menggunakan semua platform e-commerce yang ada, baik global, nasional maupun yang ada di daerah. Dengan pemanfaatan e-Commerce, akan semakin membuka ruang pemasaran bagi pelaku UMKM.
Tak hanya itu, Ia menyebut banyak hal bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, terutama dalam promosi dan pemasaran. Jangkauan pasar yang terbatas bisa diatasi dengan inovasi-inovasi penjualan berbasis online.
“Saya harap pelaku usaha di Kota Solok berani berinovasi dan konsisten memanfaatkan teknologi, dan untuk dinas terkait, agar memprioritaskan pelatihan-pelatihan tentang digitalisasi kepada UMKM yang ada di Kota Solok,” pungkasnya.
Kota Solok dengan luas 57 kilo meter persegi ini sejatinya bukanlah termasuk daerah pertanian, untuk beberapa bahan kebutuhan harian, seperti cabai, gula dan masih banyak lainnya, Kota Solok masih sangat tergantung dengan daerah penyangga, terutama daerah Kabupaten Solok.
Untuk itu, selama dua minggu ke depan Pemko Solok masih akan tetap menunggu dan melakukan pemantauan terhadap harga-harga bahan pokok yang ada di Kota Solok dan jika masih terus merangkak naik, maka selanjutnya baru dilakukan intervensi terhadap harga-harga tersebut. (PN-010)
Post a Comment