Nosa Eka Nanda, Sosok Pemimpin Elegan Pembawa Kesejukan
SOLOK - Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Solok yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024, mulai memasuki masa-masa menentukan. Sejumlah partai politik (Parpol) sudah mulai melakukan penjaringan kandidat dengan membuka pendaftaran dan konsolidasi berupa silaturahmi dengan pasangan calon (Paslon). Sejumlah nama pun mulai bermunculan, sebagai Bakal Calon Bupati maupun Bakal Calon Wakil Bupati. Baik nama yang sudah familiar, maupun nama yang baru muncul.
Dari 14 kecamatan di Kabupaten Solok yang terbagi dalam 5 daerah pemilihan (Dapil), secara primordial, Kabupaten Solok terbagi dalam empat kawasan/wilayah. Yakni wilayah tengah yang terdiri dari Kecamatan Gunung Talang dan Kecamatan Danau Kembar di Dapil 1, serta Kecamatan Kubung dan Kecamatan IX Koto Sungai Lasi di Dapil 3. Kemudian, wilayah utara yang terdiri dari Kecamatan X Koto Singkarak, Kecamatan X Koto Diateh dan Kecamatan Junjung Sirih di Dapil 2. Lalu, wilayah timur yang terdiri dari Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Tigo Lurah di Dapil 4. Terakhir, wilayah selatan yang terdiri dari Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti dan Kecamatan Pantai Cermin di Dapil 5.
Wilayah utara mengirim sejumlah kandidat potensial, seperti petahana Capt. Epyardi Asda, M.Mar dan istrinya Emiko, SP, mantan birokrat, pengusaha dan politisi Ismael Koto, SH, akademisi Prof Masri Mansoer, tokoh muda H. Candra, S.H.I, dan birokrat Dr. Hendra Saputra.
Wilayah timur mengapungkan nama petahana Wakil Bupati Jon Firman Pandu, Sekdakab Medison, S.Sos, M.Si, dan Wakil Ketua DPRD Ivoni Munir, S.Farm, Apt.
Wilayah selatan mengirimkan cukup banyak nama, semisal pengusaha Budi Satriadi, mantan birokrat Ferisnovel dan Taufik Efendi, legislator Hafni Hafiz, pengusaha Fauzi Wirman, hingga mantan Wabup Yulfadri Nurdin.
Wialyah tengah, sebagai wilayah ibukota, mengapungkan sejumlah nama yang sangat familiar. Seperti Anggota DPRD Sumbar Ahmad Rius, SH, dan Dr. Hardinalis Kobal, Legislator tiga periode Nosa Eka Nanda dan Dr. Dendi. Ketua DPRD Dodi Hendra, tokoh masyarakat Ir. Bachtul dan Dr. Adli, hingga tokoh agama Mahyuzil Rahmat.
Nama-nama yang muncul dari wilayah tengah, yang menjadi wilayah pemilik suara terbanyak di Kabupaten Solok, mengapungkan nama-nama yang sangat brilian. Salah satunya adalah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nosa Eka Nanda, S.Pd. Legislator yang sudah tiga periode di DPRD Kabupaten Solok tersebut (2009-2014, 2014-2019, 2019-2024), dikenal sebagai tokoh muda yang elegan, yang diyakini mampu membawa kesejukan dan kedamaian di Kabupaten Solok.
Melejitnya nama Nosa Eka Nanda, tidak terlepas dari kondisi Kabupaten Solok yang sering "viral" hingga ke tingkat nasional, dengan eskalasi politik yang tak pernah "diam". Politisi kelahiran 20 Januari 1982 itu, menjadi salah satu nama yang telah "mendeklarasikan" dirinya maju di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024 sebagai Calon Wakil Bupati Solok. Pilihan sebagai Calon Wakil Bupati -bukan sebagai Calon Bupati- menunjukkan sosok Nosa yang realistis dan "tahu diri". Meski dikenal sebagai sosok yang santun, problem solver, komunikatif dan mampu menempatkan diri di semua kalangan, Nosa Eka Nanda seakan ingin menunjukkan dirinya sebagai sosok anak muda elegan penuh pengabdian.
Setelah "hanya" mampu meraih suara terbanyak kedua di Pileg DPRD Sumbar 14 Februari 2024, di bawah petahana Nurfirmanwansyah, Nosa kemudian "diperintahkan" PKS untuk Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024 mendatang.
"Pada Pileg 14 Februari 2024 lalu, saya maju ke Pileg DPRD Provinsi Sumbar dan tidak terpilih. Saat ini, Partai (PKS) kembali memerintahkan saya untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Kabupaten Solok. Saya bukanlah yang terbaik di PKS, apalagi di Kabupaten Solok. Masih banyak tokoh lain yang lebih baik dan pantas. Namun, sebagai seorang kader (PKS), saya bagaikan prajurit. Bila mendapat tugas, akan saya laksanakan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Tentunya semua akan terpulang kepada masyarakat Kabupaten Solok. Merekalah yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka," ungkapnya.
Lalu, kemanakah Nosa Eka Nanda akan berlabuh? Dengan "deklarasi" sebagai Calon Wakil Bupati, sejumlah nama disebut-sebut bakal memakai "pesona" Nosa Eka Nanda bersama militansi barisan kader PKS.
Kabar yang beredar, Nosa akan dipinang oleh Budi Satriadi, sosok pengusaha asal Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti. Namun, petahana Wabup Solok Jon Firman Pandu, disebut-sebut juga "ngebet" dengannya. Jika duet Partai Gerindra dan PKS ini terjadi, maka akan menjadi "dejavu" Pilkada Kabupaten Solok 2015. Saat itu, Partai Gerindra dan PKS sukses mengantarkan Dr. H. Gusmal Dt Rajo Lelo dan Yulfadri Nurdin sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Solok. Di saat yang bersamaan, Pilkada Sumbar juga mengantarkan Prof. Irwan Prayitno dan (Alm) Nasrul Abit sebagai pemenang dengan koalisi PKS dan Gerindra. (rijal islamy)
Post a Comment