Dibayar Rp250 Ribu, Walinagari se-Tanah Datar Nyatakan Sikap Dukung OTEWE
JAKARTA, PATRONNEWS.CO.ID - Video dukungan Walinagari (Kepala Desa Adat) se- Kabupaten Tanah Datar terhadap Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar, menuju Pilkada Sumbar (Pilgub), berbau "amis". Ternyata, pernyataan dukungan Walinagari se-Tanah Datar tersebut, karena dikondisikan oleh Ketua Forum Walinagari dan masing-masing Walinagari dibayar sebesar Rp250.000.
Video orasi Walinagari tersebut, dilaksanakan di rumah Epyardi Asda di Jakarta, saat walinagari se-Tanah Datar melakukan Pelatihan Kepamongprajaan beberapa hari yang lalu. Orasi tersebut langsung dikomandoi oleh Ketua Forum Walinagari se-Tanah Datar. Mereka menyatakan sikap, siap mendukung OTEWE Sumbar.
Dikutip dari mattanews.co, salah satu Walinagari yang ikut dalam orasi tersebut, Irzon, Walinagari Rambatan, membenarkan dirinya diundang ke rumah salah satu Bacalon Gubenur Sumbar tersebut. Namun, Irzon merasa terpaksa, tapi diiming-imingi akan dibayar Rp250 ribu.
"Kami, merasa terpaksa, datang ke rumah Bacalon Gubenur tersebut tapi dikondisikan oleh Ketua Forum (Forwana) dan dibayar Rp250.000. Makanya kami ikut," katanya, Jumat (26/7/2024).
Untuk menyikapi pertanyaan selanjutnya Irzon, menyarankan untuk langsung ke Ketua Forum Walinagari (Forwana) Tanah Datar.
"Kalau untuk pertanyaan lainnya, kami tidak layak untuk menjawabnya karena kami hanya ikut-ikutan saja. Langsung ke Ketua Forwana," ujarnya.
Menyikapi hal ini, Ketua Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Tanah Datar, Bonar Surya Winata, S.Sos, mengaku pihaknya akan mendesak Bawaslu untuk mengusut kasus itu. Menurutnya, hal ini dikarenakan Walinagari tersebut, adalah pejabat publik yang dilarang untuk bepolitik. Apalagi berorasi mendukung salah satu Bacalon.
"Sebagai Ketua Pekat IB Tanah Datar, kami akan mendesak Bawaslu untuk serius mengusut, kasus ini, atas sikap Walinagari se-Tanah Datar, di video yang beredar, mendukung salah satu Bacalon Gubenur Sumbar ini," ujarnya.
Bonar juga meminta Pemkab Tanah Datar dan pihak berkompeten lainnya di Tanah Datar untuk mengusut hal ini. Menurutnya, hal ini sama dengan menjual kehormatan Walinagari se-Kabupaten Tanah Datar.
"Kami berharap kepada pihak terkait dan berkompeten dalam hal ini, untuk mengusut tuntas kejadian ini. Agar menjadi pelajaran bagi kita ke depannya," ungkapnya. (PN-001)
Post a Comment