News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

"Kapolda Sumbar harus Beri Perhatian Khusus Terhadap Macet di Sitinjau Lawik"

"Kapolda Sumbar harus Beri Perhatian Khusus Terhadap Macet di Sitinjau Lawik"

Surat Terbuka untuk Kapolda Sumatera Barat Terkait Macet di Sitinjau Lawik

- "Kapolda Sumbar harus Beri Perhatian Khusus Terhadap Macet di Sitinjau Lawik" - 

Oleh: Ir. Bachtul

Assalamualaikum pak Kapolda.

Tanya pak Kapolda, apakah bapak tahu bahwa ada macet berhari hari di Sitinjau lawik?

Apakah bapak terus memantau kondisi Sumatera Barat secara keseluruhan yang merupakan wilayah kewenangan bapak?

Sejak hari Rabu tanggal 26 Juni 2024 sampai surat terbuka ini saya buat hari Senin tanggal 1 Juli 2024, terjadi macet parah di Sitinjau Lawik tanpa jeda sedikitpun. Tidak siang, tidak malam serta Subuh buta pun Sitinjau macet parah!!!

Macet ini mungkin akan tercatat menjadi macet terlama dan terpanjang sepanjang sejarah lalu lintas di Sitinjau Lawik.

Sitinjau Lawik memang rawan macet pak Kapolda, penyebab utamanya biasanya adalah longsor.

Tapi betapapun besarnya longsor, tidak ada yang menyebabkan macet parah berhari-hari dan selama yang terjadi saat ini.

Tidak ada yang berakibat kemacetan sampai puluhan kilometer panjangnya .

Bahkan ketika dulu di jalan Sitinjau Lawik dilakukan pembetonan badan jalan dan lalu lintas dilakukan buka tutup secara bergantian dari arah Padang dan Solok, kemacetan tidak berhari-hari dan tidak berpuluh kilometer panjangnya seperti saat ini.

Penyebab utama macet di Sitinjau Lawik selain karena ramainya kendaraan yang melintas karena ditutupnya jalan lembah Anai. Pertama adalah karena ada angkutan berat atau truk kelebihan muatan yang mogok di tengah jalan, yang menyebabkan jalan yang bisa dilalui menyempit dan hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan.

Akibatnya di titik truk mogok tersebut dilakukan buka tutup oleh para relawan (bukan petugas).

Penyebab kedua adalah banyak pengemudi yang tidak tertib ketika terjadi antrian atau kemacetan, dengan mengambil jalur berlawanan arah, yang akhirnya memperparah kemacetan.

Akibat kemacetan yg terlalu lama, maka banyak juga akhirnya kendaraan kendaraan lain yang mogok juga, terutama kendaraan truk yang kelebihan muatan.

Sehingga macet bertambah parah, dan para pengemudi banyak yang menyerobot . Sementara petugas kepolisian dan dinas perhubungan hampir bisa dikatakan tidak hadir dilapangan. Dan pengaturan lalu lintas diambil alih relawan yang tidak semuanya profesional dan bahkan banyak anak di bawah umur yang melakukannya.

Maka kepada bapak Kapolda saya berharap hadirkanlah petugas bapak disana.

Koordinasikan dengan institusi terkait agar menderek truk truk yang mogok tersebut ke pinggir atau ke tempat yang lebih lapang agar lalu lintas tidak terganggu dan tidak macet parah.

Dan selayaknya polisi harus menertibkan pengendara yang tidak sabar dan tidak tertib yang menyerobot jalur berlawanan, yang akhirnya memperparah kemacetan seperti yang banyak dikeluhkan masyarakat.

Bapak Kapolda harus belajar melayani masyarakat kepada anggota polisi dari Polres Arosuka yang aktif dan proaktif berupaya mengurai kemacetan di Sitinjau Lawik. Meski bertugas di Polres Arosuka, demi lancarnya lalu lintas, mereka punya perhatian khusus terhadap macet parah di Sitinjau Lawik.

Kapolda diharapkan punya perhatian khusus dan memerintahkan kepada Polres terkait, termasuk Polresta Padang untuk mengantisipasi dan mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengurai kemacetan di Sitinjau Lawik.

Jika perintah itu ada, tentu personel bisa mengatasi kemacetan di Panorama 2 Sitinjau Lawik.

Pak Kapolda yang terhormat, kemacetan yang terjadi di Sitinjau Lawik sudah sangat meresahkan masyarakat, lihat saja keluhan keluhan masyarakat yang ditumpahkan di media sosial.

Selain meresahkan, kemacetan di Sitinjau juga sudah sangat merugikan masyarakat. Tidak hanya fisik  dan materi tapi juga immateril seperti psikis dan sejenisnya.

Medan sitinjau yang ekstrim, membuat terkurung macet di Sitinjau adalah merupakan horor tersendiri. Selain terancam tertimbun longsor juga merasa terteror terseruduk kendaraan berat yang kelebihan muatan yang bisa tiba tiba mengalami rem blong. Baik dari truk berat yg menurun menuju ke arah Padang, maupun truk berat yang naik menuju Solok, yang tiba tiba bisa mundur karena tidak kuat menanjak dan rem bermasalah.

Karena macet berkepanjangan di Sitinjau mungkin sudah ribuan tiket pesawat yang hangus, karena ketika macet parah terjadi, banyak yg terkurung macet mulai dari 6 jam sampai 15 jam hanya untuk menempuh jarak Padang Solok yang berjarak 25 KM.

Tidak hanya kehilangan waktu, tapi juga banyak yang jadi korban kecelakaan dan tabrakan akibat rem kendaraan berat bermasalah.

Akibat kemacetan yang berkepanjangan kasihan kita kepada para supir truk yang hari nya bertambah di jalan, sementara besaran uang jalan tetap seperti biasa.

Kasihan kita kepada Supir tangki air, yang biasanya bisa bawa air minum ke Padang dari Solok bisa 3-4 trip sehari, tapi karena macet hanya bisa satu trip.

Begitu juga supir travel dan angkutan umum yang juga kehilangan trip.

Belum lagi pegawai yang tiap hari harus bolak balik melewati Sitinjau untuk pergi ke tempat dinas.

Kemacetan Sitinjau tentu tidak hanya berdampak kepada pergerakan orang, tetapi juga berdampak dampak terhadap distribusi barang.

Secara ringkas, penyebab kemacetan parah di Sitinjau Lawik adalah 3 hal, pertama Truk atau kendaraan berat yang mogok.

Kedua Pengemudi yang tidak tertib dan penyerobot jalur berlawanan.

Ketiga, oknum relawan yg tidak cakap melakukan buka tutup jalan, baik lokasi truk mogok maupun di beberapa tikungan, yang terlalu mengutamakan kendaraan dari arah Padang.

Tapi tidak semua, justru sebagian besar sangat membantu kelancaran lalu lintas. Tanpa kehadiran mereka, Sitinjau macet total.

Maka melalui Surat terbuka ini, karena situasi bisa dikatakan darurat, saya mohon kepada bapak Kapolda Sumatra Barat untuk turun tangan dan mengerahkan anggota kepolisian, untuk turun tangan mencegah dan mengurai kemacetan di Sitinjau Lawik.

Sebaiknya pak Kapolda segera memimpin operasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan yang lain seperti Gubernur, Kepala Balai Jalan, Kadishub dalam rangka mencegah dan mengurai kemacetan di Sitinjau Lawik.

Jangan serahkan penanganan lalu lintas di Sitinjau Lawik hanya kepada para relawan jalan raya yang tidak bergaji.

Tapi semestinya para petugas yang bergaji dan menerima tunjangan dari negara menjadi bagian terdepan untuk mengurus lalu lintas di Sitinjau.

Apalagi sebagian dari bapak bapak juga menerima uang upah pungut dari pajak kendaraan bermotor yang dibayar oleh pemakai jalan yang terjebak macet di Sitinjau Lawik.

Tentu kurang elok kalau uang upah pungut pajaknya diterima, sementara pembayar pajaknya dibiarkan bermacet-macet ria. 

Sekali lagi pak Kapolda, tangani lah macet Sitinjau dengan serius. Jangan tunggu jatuh korban nyawa dan jangan tunggu viral dan heboh ditingkat nasional seperti kematian Afif Maulana, baru pak Kapolda turun tangan.

Terakhir saya ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-78, semoga Polri makin profesional.

Dan mohon maaf tak bisa kirim kue pak Kapolda, karena pasokan tepung, gula, telur, mentega dll masih tertahan di kemacetan Sitinjau. Dan untungnya seminggu terakhir tidak turun hujan di Sitinjau Lawik. Kalau sampai hujan turun, maka bisa saja terjadi longsor yang akan mengubur tepung, gula ,telur dan mentega dan juga nyawa.

Dan saya akan senang sekali, kalau Pak Kapolda mau mengajak pak Gubernur, Kadishub, Kepala Balai jalan untuk melintas dan menyetir sendiri tanpa voorijder dan tanpa pengawalan jalur Sitinjau Lawik.

Mana tahu setelah melintas disana lahir ide ide baru dan pemikiran serta kebijakan dan tindakan  untuk kelancaran lalu lintas di Sitinjau Lawik.

Oh ya..., mungkin saja pak Kapolda bertanya kenapa masalah macet Sitinjau disampaikan melalui surat terbuka. Padahal masalah ini bukan domain Kapolda sendirian.

Maka saya jawab, saya juga sudah sampaikan masalah ini ke Gubernur dan Kadishub melalui Japri WA.

Karena saya tak punya no WA pak Kapolda, maka saya sampaikan melalui surat terbuka.

Demikian saya sampaikan kepada pak Kapolda, atas perhatian dan atensi pak Kapolda saya ucapkan terimakasih. Dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan 🙏🙏

Padang, Senin 1 Juli 2024.

---

Ir. Bachtul, Ketua Relawan Prabowo-Gibran, "PRABU" Sumbar (Prabowo Budiman Sujatmiko Bersatu)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment