Wira Satria: JKA-Rahmat, Solusi Padang Pariaman
Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman, Wira Satria, S.sos, menyatakan 7 partai pengusung Jhon Kenedy Azis dan Rahmat Hidayat sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Padang Pariaman periode 2025-2030 siap berkoalisi dengan rakyat untuk memenangkan JKA-Rahmat.
Pernyataan itu disampaikan Wira Satria, disela-sela pelantikannya sebagai salah seorang wakil Ketua DPRD Padang Pariaman, Senin pagi kemarin di Pariaman.
Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman dari partai Gerindra, dan Tim Sukses Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Padang Pariaman, John Kennedy Azis-Rahmat Hidayat merasa yakin bisa memenangkan Pilkada Padang Pariaman, demi perubahan Padang Pariaman yang lebih baik.
"29 anggota DPRD Padang Pariaman, dari tujuh partai pengusung JKA-Rahmat, siap berkoalisi dengan masyarakat untuk memenangkan pasangan JKA-Rahmat, karena perintah partai tegak lurus dengan posisi kita sebagai anggota dewan, ujar Wira, dan pernyataan senada berkali kali juga disampaikan ketika berbicara dihadapan masyarakat Nagari Ketaping dan Kecamatan Batang Anai, beberapa hari lalu.
Wakil rakyat dari Batang Anai itu, menyebutkan, komitmen itu, menjadi bagian dari semangat perjuangan tujuh partai yang berada di DPRD Padang Pariaman.
Inshaa Allah, sebagaimana, kami telah bersinergi dengan masyarakat untuk bisa duduk di DPRD Padang Pariaman, kami akan lanjutkan perjuangan bersama masyarakat Padang Pariaman, memenangkan pasangan JKA-Rahmat untuk perubahan menuju Kabupaten Padang Pariaman lebih baik.
Wira juga berharap JKA-Rahmat, yang telah ditetapkan sebagai peserta nomor urut dua, secepatnya membentuk tim yang turun langsung ke masyarakat guna memperkuat relawan yang sudah ada, guna mensosialisasikan berbagai program, visi-misi-misi Pro-Rakyat JKA-Rahmat. Artinya, anggota DPRD Padang Pariaman dari 7 Koalisi pengusung JKA-Rahmat, harus turun ke bawah. Sehingga masyarakat yang minim informasi, jadi paham.
"Basamo membangun Nagari, yang menjadi motto JKA-Rahmat, juga menjadi spirit kawan-kawan tujuh partai koalisi untuk mengaplikasikan di lapangan dalam bersilaturahmi dan bersosialisasi. Dan, perubahan adalah tantangan yang perlu diwujudkan dimulai dari pembangunan Nagari, dan Desa," ungkap Wira Satria dengan penuh semangat.
Menurut Wira lagi, sebuah tantangan ke depan, adalah pembangunan Padang Pariaman yang merata dan berkeadilan. Baik untuk sarana dan prasarana, infrastruktur maupun pembangunan fisik-spiritual.
Pembangunan fisik harus dimulai dengan melengkapi fasilitas perkantoran di Ibukota Kabupaten (IKK). Harus satu kawasan. Sebab, sejumlah kantor pemerintah, masih banyak yang tertinggal di kota Pariaman. Pertanyaannya, sampai kapan kita harus terus menumpang dan meminjam ke pemerintah kota Pariaman. Sedangkan, ibukota Kabupaten Padang Pariaman sudah hampir 15 tahun pindah ke Parik Malintang.
Saya melihat, sejak empat tahun terakhir, tidak ada pembangunan kantor OPD satupun yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten. Kalau toh ada pembangunan gedung DPRD, tapi masih mangkrak. Seolah Pemkab tak punya konsep perencanaan. Dibiarkan terbengkalai bertahun-tahun. Artinya, dengan terpencarnya perkantoran, bukti pemerintah kabupaten tak serius, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sampai hari ini, posisi Komplek pemerintahan dan Kantor Bupati juga masih terkesan terisolasi, karena tidak ada gerbang masuk pertanda ada ibukota pemerintahan. Mestinya ada gerbang sebagai petunjuk, dan ada upaya membangun jalan dua jalur dari Lubuk Alung menuju Sicincin. Sehingga, kesan ibukota kabupaten itu jadi terbuka, dan sekaligus menjadi kebanggaan daerah.
Wira juga mengkritisi, belum mengalirnya air bersih ke kawasan ibukota kabupaten Parit Malintang. Ini, sesuatu yang ironis, Pemerintah Kabupaten membiarkan tanpa rasa peduli. Akibatnya sampai kini kantor bupati dan mesjid di komplek IKK dipasok air bersih tiap hari dengan mobil tangki PDAM.
"Masalah air bersih untuk kawasan ibukota Parit Malintang ini, harus dituntaskan. Dan, Inshaa Allah dengan kepemimpinan JKA-Rahmat, problem air bersih ini akan kita dorong diatasi cepat, menuju perubahan Padang Pariaman lebih baik," ungkap Wira lagi.
Hal lain, yang terasa bagi anggota dewan dua periode ini, menyangkut kawasan Bandara BIM. "Diperlukan tata ruang tersendiri, karena bagaimana pun BIM, adalah gerbang dan cerminan Sumatera Barat dan terletak di dalam kawasan Padang Pariaman. Penataan bangunan di kawasan ini, harus terukur, teratur dan sekaligus menjadi bagian dari destinasi," ungkap Wira Satria dalam segelintir pemikiran yang digulirkannya seiring pelaksanaan Pilkada Padang Pariaman yang akan digelar bulan November mendatang.
Dan, menyangkut krisis keuangan daerah, yang ditandai difisit anggaran belakangan ini, sebuah sinyal bahwa Padang Pariaman tidak sedang baik-baik saja, dan ke depan memerlukan kepemimpinan yang kuat, punya jaringan secara nasional dan didukung Pemerintah Prabowo-Gibran sebagaimana JKA-Rahmat, yang sekalgus menjadi solusi bagi Padang Pariaman hari ini, " ujar Wira Satria Datuk Maharajo Sampono mengakhiri sebuah diskusi kecil. ***
Post a Comment