News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Negara-Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia

Negara-Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia

JAKARTA, PATRONNEWS.CO.ID - Setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia begitu gencar mencari pengakuan internasional. Pertanyaannya, apa negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia?

Pengakuan suatu negara atas kemerdekaan negara lain sangatlah penting. Semakin banyak negara yang mengakui suatu negara, maka semakin kuat kedaulatan negara tersebut dan kedudukannya di pergaulan internasional.

Selain itu, semakin banyak pengakuan secara de facto maupun de jure dari negara lain, semakin mudah pula akses suatu negara melakukan hubungan diplomatik, perdagangan dan perekonomian, dan sebagainya.

Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 tetapi baru diakui oleh negara lain beberapa tahun kemudian.

Pengakuan NKRI datang pertama kali dari negara yang tergabung dalam Liga Arab, yaitu Mesir, Suriah, Libanon, Saudi Arabia, kemudian menyusul Afghanistan, India, dan lain-lain. Berikut penjelasannya.

1. Mesir

Dikutip dari Modul Sejarah XII Kemdikbud (2020), Mesir adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Bahkan, Mesir disebut turut meyakinkan negara dari Liga Arab seperti Suriah, Irak, Qatar, serta Kerajaan Arab Saudi agar Indonesia mendapat kedaulatan.

Mesir secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946. Dukungan ini muncul setelah lobi diplomat RI di Kairo. Mesir mengakui kedaulatan negara RI secara de jure pada 10 Juni 1947.

Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Persahabatan antara Indonesia dan Mesir pada tahun tersebut. Dari situ, pemerintah NKRI mendirikan Kedutaan RI di Mesir, sebagai kedutaan pertama di luar negeri.

Kemudian secara berturut-turut negara-negara Timur Tengah memberikan dukungan dan pengakuan secara de jure terhadap Negara Indonesia.

Seperti, Lebanon pada 29 Juni 1947, Suriah dan Irak pada 2 Juli 1947, Afganistan pada 23 September 1947, Saudi Arabia pada 24 November 1947, Yaman 3 Mei 1948.

2. India

Negara yang merdeka dua tahun setelah proklamasi Indonesia ini merasa memiliki kesamaan nasib sebagai bangsa terjajah. Hal tersebut melatarbelakangi India dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.

Di sisi lain, kedekatan antara Mohammad Hatta dengan Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru yang sama-sama memperjuangkan kemerdekaan dari kolonialisme, memperkuat ikatan antara Indonesia dan India.

Ketika kelaparan melanda India yang kala itu sedang ditekan kolonial Inggris, pemerintah RI mengirimkan bantuan 500 ribu ton padi pada Agustus 1946.

Berkat bantuan ini, India yang kemudian merdeka pada 1947 sangat aktif mendukung Indonesia di forum-forum PBB. India kemudian menjadi penggagas resolusi bangsa-bangsa Asia-Afrika yang mengecam agresi militer Belanda ke Yogyakarta pada Desember 1948.

3. Australia

Australia adalah negara tetangga yang pernah berjasa mengamankan kemerdekaan Indonesia dari agresi militer. Hubungan bangsa Indonesia dan penduduk Australia bermula lewat korespondensi serikat pekerja perkapalan.

Kemudian ketika Agresi Militer I terjadi setelah Perjanjian Linggarjati, Australia bersama India mengajukan resolusi pada Juli 1947 di Dewan Keamanan PBB. Inti resolusi itu memaksa Belanda menghentikan serangan apa pun ke wilayah Indonesia.

Australia juga aktif dalam Komite Tiga Negara yang dibentuk PBB untuk menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda. Pada akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada Desember 1949.

4. Vatikan

Vatikan adalah negara pertama di Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan pembukaan misi diplomatiknya di Jakarta pada tingkat "Apostolic Delegate" pada 1947, seperti dikutip dari laman kemlu.go.id.

Hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan Vatikan dijalin sejak 1950 dan terus berkembang hingga kini. Sederet persamaan landasan dan falsafah kehidupan kenegaraan mewarnai hubungan bilateral kedua negara ini.

Di antaranya, anti-ateisme, mempromosikan perdamaian dunia, kerukunan antarumat beragama, dan kesejahteraan serta keadilan sosial bagi seluruh umat manusia. (*/PN-001)

Sumber: cnnindonesia.com

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment