News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ketika Yota Balad-Mulyadi Tumbangkan Dua Petahana

Ketika Yota Balad-Mulyadi Tumbangkan Dua Petahana

Ini, merupakan sebuah catatan bersejarah bagi Kota Pariaman. Mantan Sekretaris Kota, Yota Balad yang berpasangan dengan mantan Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman Mulyadi, berhasil "menumbangkan" dua pasangan petahana yang diunggulkan; mantan Walikota Genius Umar-Muhamad Ridwan dan pasangan mantan Wakil Walikota Mardison Mahyudin-Bahrul Anif dalam Pilkada Kota Pariaman, 27 November lalu.

Kemenangan telak Yota Balad-Mulyadi, lebih tragis lagi, bila dilihat dari jumlah pemilih yang luarbiasa. Bila digabungkan suara pasangan mantan walikota Genius Umar dan pasangan mantan wakil walikota Merdison masih kalah dari suara yang diraih pasangan Yota Balad-Mulyadi.

Pasangan nomor urut satu Genius-Ridwan, meraih 17.687 suara (37,77 %), dan pasangan nomor urut dua, Mardison-Bahrul merebut 6.800 suara (13,75%), sementara pasangan nomor urut tiga, Yota Balad-Mulyadi mendapatkan  24 961 suara (50,48 %). Bila digabungkan suara yang diraih pasangan Genius dengan pasangan Mardison menjadi 24.487. Artinya, masih di bawah suara Yota Balad-Mulyadi.

Kemenangan Balad-Mulyadi, yang mengusung semangat perubahan, menggambarkan besarnya semangat wargakota Pariaman untuk dipimpin oleh kepala daerah pro-perubahan, menuju Kota Pariaman yang lebih baik, dan lebih sejahtera.

Ini, juga tergambar dari tingkat partisipasi pemilih yang cukup tinggi. Seperti diungkapkan Ketua KPU Kota Pariaman Ali Unan. Jumlah pemilih mencapai 63,3% dengan total 50.407 dari sejumlah 72.660 pemilih tetap. Angka partisipasi pemilih yang cukup tinggi ini, konon tercatat nomor dua di Sumbar.

Berdasarkan survey yang sempat  dilakukan Tim Genius-Ridwan, dimasa akhir kampanye, Genius - Ridwan sempat diunggulkan 56%, sementara Mardison-Anif 19,75% sedangkan Balad-Mulyadi 22%. Tapi, ternyata situasi jadi berpihak ke Balad-Mulyadi. Tingkat kepercayaan kepada Balad-Mulyadi lebih tinggi.

Program teranyar yang diusung Balad yang didukung partai Gerindra, Nasdem dan PPP ini dalam kampanye Pilkada, akan mewujudkan Pariaman sebagai Kota "Risalah". Adalah singkatan dari, Beriman, Sholeh dan Berakhlak. Program yang sangat mulia ini, menjadi basis semua gerakan pembangun kota; diharapkan akan membuat terang benderang rumah-rumah wargakota dengan cucuran Rahmat dan Kasih Sayang Allah. Dijauhkan dari musibah dan bencana. Seperti diketahui pada bulan September tahun 2009 lalu, Kota Pariaman tercatat sebagai pusat gempa yang meluluhlantakan Sumatera Barat. 

Yota Balad, walikota terpilih, memulai karier pemerintahannya dari Kepala Seksi Pemerintahan di Kecamatan Pariaman Utara. Selanjutnya berturut-turut jadi Camat Pariaman Tengah, Kepala Satpol PP, Kepala Dishub, Inspektur Kota, dan Sekretaris Kota Pariaman. Sekda merupakan jabatan terakhirnya, sebelum berikrar menyatakan  "mewakafkan" diri menjadi calon walikota Pariaman periode 2025-2030.

Posisi Balad di pemerintahan itu, yang membuatnya, sebagai figur ASN yang berprestasi, sehingga  mendapat dukungan tokoh masyarakat di ranah di rantau cukup besar. Balad dianggap mampu membawa perubahan untuk kota Pariaman yang lebih baik.Balad tercatat juga, sebagai putra Pariaman kedua yang melangkah jadi walikota dari jabatan sekda. Sebelumnya, Mukhlis Rahman yang juga pernah sekretaris kota Pariaman.

Bila, tak ada aral melintang, dan proses Pilkada sampai hari pelantikan berjalan baik-baik saja, Yota Balad SSTP, Msi akan tercatat sebagai Walikota Pariaman ke-5. Sebelumnya secara berurutan, Kota Pariaman secara difinitif dipimpin, Nasri Nasar SH(2003- 2007( Ir Mahyudin (2007-2008), Drs Mukhlis Rahman dua periode (2008_2018), serta Genius Umar-Mardison Mahyudin (2018-2023).

Kota Pariaman,juga pernah dipimpin Penjabat Walikota, Drs Firdaus Amin (2002-2003), Drs Sulthani Wirman (2003) dan Dr Roberia (2023-2025). Kota Pariaman, lahir sebagai Kota Otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2002.

Sebelum menjadi Kota Otonom, Pariaman berstatus sebagai Kota Administratif (Kotif). Lahir berdasarkan PP Nomor 33 tahun 1986, dan diresmikan tahun 1987 dari sebelumnya Kecamatan Pariaman yang merupakan ibukota Kabupaten Padang Pariaman. Tercatat juga, ada tiga otang Walikota Administratinya (Wakotf) yang pernah memimpinnya, Drs Adlis Legan (1987-1993), Drs Martias Mahyudin (1993-1997) dan Drs Firdaus Amin (1997-2002).

Maka, menuju periode 2025-2030, harapan wargakota Pariaman, tertumpang pada kepemimpinan Yota Balad dan Mulyadi. Dan, Mulyadi juga tokoh tak asing lagi bagi wargakota Pariaman, adalah mantan wakil ketua DPRD Kota Pariaman, dan politisi PPP yang kini Sekretaris DPW PPP Sumbar ini, pernah tiga periode menjabat wakil rakyat di kota Pariaman.

Ketika Yota Balad- Mulyadi, terpilih menjadi pemimpin Kota Pariaman periode 2025-2030, dengan mencatat sejarah perpolitikan di kota Pariaman, kini karya baktinya, juga ditunggu wargakota untuk mewujudkan janji-janji kampanye; akankah Kota Pariaman bisa berubah? ***


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment