News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Syaharman: Padang Pariaman Berlari Kencang Bersama JKA-Rahmat

Syaharman: Padang Pariaman Berlari Kencang Bersama JKA-Rahmat

Ada suara optimisme dari Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumbar Syaharman Zanhar. Bahwa, diyakini Kabupaten Padang Pariaman akan berlari kencang menuju pembangunan berkualitas  lima tahun ke depan.

Sikap optimistis itu, diungkapkan Syaharman pasca pasangan John Kenedy Azis-Rahmat Hidayat menang telak dalam konstestasi Pilkada Padang Pariaman tahun 2024, dengan suara 90.901 (57,76%) atas pasangan petahana Suhatri Bur-Yosdianto yang meraih suara 66.455 (42,24%).

"JKA-Rahmat, diyakini akan bekerja keras, bekerja cerdas serta fokus untuk mewujudkan Padang Pariaman  lebih baik dan lebih maju. Apalagi, keduanya memiliki reputasi, JKA dengan pengalaman nasional, dan Rahmat seorang wiraswasta mumpuni. Keduanya juga sudah kaya duluan sebelum menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Anak-anak JKA hebat-hebat, tidak tergantung lagi sama orangtuanya, sekarang tinggal di Amerika. Rahmat juga memiliki usaha bisnis di Riau," ungkap Syaharman.

Diharapkan, dibawah kepemimpinan JKA-Rahmat, Kabupaten Padang Pariaman yang pernah tercatat sebagai lumbung padi Sumatera Barat, kembali bangkit. Tentunya, dengan merehabilitasi sejumlah sarana irigasi yang rusak parah dan dibiarkan tidak berfungsi mengaliri sawah petani. Irigasi  rakyat yang tersebar di Padang Pariaman, bisa sejalan dengan Irigasi besar Anai yang kini membelah Kabupaten Padang Pariaman. Saatnya Padang Pariaman menjadi negeri swasembada dengan hasil-hasil pertanian.

Syaharman, yang mantan wartawan itu, mencatat dalam sejarah kepemimpinan Bupati Anas Malik, nama Kabupaten Padang Pariaman sangat harum dengan sejumlah produksi pertaniannya. Mulai dari beras, pisang, ubi, durian, cengkeh, buah pala, pinang, jengkol serta kapu laga. Sektor pertanian itu, mampu mengangkat harkat dan pendapatan ekonomi petani Padang Pariaman.

Selain maju dengan swasembada pangan, Syaharman juga mendorong pemerintahan JKA-Rahmat, untuk membuat zona ekonomi eksklusif guna menentukan potensi masing-masing nagari dan kecamatan. Misalnya, sepanjang pantai Barat dengan prioritas wisata bahari, kuliner utamanya ikan laut. Sementara, untuk perkebunan, didorong masyarakat menanam jagung, pepaya dan semangka.

Lalu, arah ke Timur,diegarakkan perikanan air tawar; lele, nila serta bakok. Dikembangkan juga, kebun palawija, objek wisata sungai,perikanan darat, peternakan sapi perah, kambing serta sapi potong. Sepanjang jalan Sicincin-Malalak, disiapkan wisata kuliner durian, dan makanan tradisional, makan bajamba serta usaha tambang galian C yang berizin.

Suatu hal yang sudah menjadi tradisi yang berbasis agama, juga bisa menjadi sumber kunjungann wisatawan, seperti sepanjang tahun kegiatan Maulid Nabi, Israk Mikraj, Bersafar di Ulakan, serta acara Bersunat rasul. Ini, bisa dikemas dengan baik sehingga akan mengundang datangnya pengunjung.

" Selain itu, banyaknya objek wisata air terjun di Padang Pariaman, seperti Lubuk Nyarai, Baburai, Sarasah, serta objek wisata Lubuk Bunta, perlu dikelola dengan baik. Dengan membangun jalan menuju lokasi air terjun, sehingga mudah dijangkau wisatawan. Selain akan menjadi daerah kunjungan wisata, sekaligus sebagai sumber pendapatan daerah.

Saatnya pula, Padang Pariaman, tampil dengan One Village One Product (OVOP). Yakni, memetakan potensi Industri Kecil dan Menengah (IKM). Satu Nagari, atau Kecamatan muncul dengan produk lokal yang khas berkelas global dengan memanfaatkan sumber daya disekelilingnya. Pruduknya bisa dijual di pasar-pasar tradisional, yang memiliki hari pasar sehari dalam satu Minggu. Dikemas dalam hari berbelanja Padang Pariaman. Ini, jelas potensi dahsyat dalam membangun ekonomi rakyat, diantara jalan-jalan lain yang sangat terbuka, demi mewujudkan rakyat yang sejahtera. Dan itu perlu dukungan OPD terkait dengan program unggulan," demikian gagasan cemerlang, Syaharman Zanhar. ***

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment