News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rakernas Pelti Tahun 2025 Kumandangkan Industri Tenis Menuju Indonesia Emas 2045

Rakernas Pelti Tahun 2025 Kumandangkan Industri Tenis Menuju Indonesia Emas 2045

JAKARTA, PATRONNEWS.CO.ID - Rapat kerja nasional (Rakernas) Pengurus Pusat Persatuan Tenis Indonesia (PP Pelti) Tahun 2025 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta dari tanggal 18-20 Januari 2025 mengusung tema " Membangun Industri Tenis Menuju Indonesia Emas 2045".

Rakernas PP Pelti dibuka secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo dan dihadiri  KONI Pusat, Mantan  Ketum PP Pelti, Prof Eddie Hiariej, 14 Rektor sejumlah universitas, pihak sponsor. Dalam arahannya, Menpora RI menegaskan pentingnya Rakernas sebagai forum strategis untuk menyelaraskan arah kebijakan PP Pelti dengan visi dan misi yang telah ditetapkan untuk periode 2025-2029.

Pada pembukaan Rakernas yang diikuti perwakilan pengurus provinsi, peserta Kejurnas Antar Pengurus dan KU 16, pelatih hingga legenda tenis Indonesia berlangsung meriah dan melahirkan kesan yang sulit dilupakan.

Dalam sambutannya, Nurdin Halid mengatakan, untuk menuju industri tenis pihaknya telah menetapkan sejumlah program yang akan diterapkan. Salah satunya dengan membentuk Sport Science di 10 provinsi.

"Dalam rakernas ini kita menandatangani kerjasama dengan universitas di 10 wilayah Indonesia untuk pengembangan sport science. Itulah mengapa kita hadirkan para rektor, karena yang paham adalah mereka," ujar Nurdin Halid di hadapan para peserta Rakernas. 

Program lain yang akan dilakukan untuk membangun industri tenis dengan menjalankan beberapa misi, pertama mempertahankan medali emas Sea Games 2025 Thailand pada Desember mendatang.

Kedua, Tim Davis Indonesia akan berlaga pada babak playoff Grup II Dunia menghadapi tuan rumah Slovenia, awal Februari mendatang. 

"Tim kita akan bertanding di Slovenia. Kalau kita lolos, maka kita akan tanding lagi putaran berikutnya di Amerika. Tapi mohon maaf pak Menteri (Menpora), bukannya pesimis, kalau melihat kualitasnya agak berat. Tapi sekalipun bola kecil, bola kecil itu tetap bundar," kata Nurdin Halid.

Kemudian yang ketiga, banyak pemain Indonesia yang memiliki prestasi di kancah Asia, baik sebagai individu maupun tim. Diharapkan, para pemain ini bisa menembus Olimpiade 2032. 

Nurdin juga menyampaikan upayanya mewujudkan industri tenis nasional. Menurutnya, posisi dan liga tenis harus dikelola secara profesional dan berorientasi pada prestasi dan bisnis. 

"Omong kosong kita bicara industri kalau tidak ada perputaran uang yang menguntungkan. Prestasi dan bisnis ibarat dua sisi mata uang. Mana lebih penting prestasi atau uang. Legenda bola Jerman bilang kalau anda bicara prestasi dalam sepak bola, maka berapa banyak uang anda," ucap mantan Ketua Umum PSSI ini.

Lalu Kalau kita menjadikan industri tenis, maka berapa banyak uang yang dimiliki. Ini lanjut Nurdin, saya tujukan kepada Pelti provinsi, kabupaten dan kota. Kenapa olahraga hanya punya prinsip tiga. Trust, Sportif, Fairplay, yang lain ga ada.

"Trust (Kepercayaan) akan berjalan, saya percaya pada provinsi, kabupaten, kota. Kita percaya pelatih, kita percaya pemain, itu trust," ujar Nurdin. (Agusmardi)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment